Diabetes Melitus Ternyata Bisa Sebabkan Kebutaan Total

Cek Diabetes di Klinik Diabetes Care di Jakarta.
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA.co.id – Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan 2013 menyebutkan, sekitar 6,9 persen atau 12,2 juta penduduk Indonesia usia 15 tahun ke atas mengidap Diabetes Melitus (DM). Selama ini, pasien dengan DM seringkali hanya didiagnosis dengan komplikasi makrovaskuler, salah satunya jantung koroner

783 Juta Orang Akan Menderita Diabetes Tahun 2045

Padahal, sekitar 20 hingga 25 persen pasien DM ada kemungkinan menderita retinopati diabetikum dan tahap lanjut akan berkembang menjadi Diabetik Makular Edema (DME). Akhirnya, bila tidak mendapatkan pengobatan yang tepat akan menyebabkan kebutaan total.

Dalam sebuah diskusi Diabetik Makular Edema (DME): Si Pencuri Pengelihatan & Beban Hidup di Hotel Hermitage, Menteng, Jakarta Pusat, dokter spesialis mata Dr. Rumita S. Kadarisman, Spm, menjelaskan bahwa DME dan retinopati diabetik adalah komplikasi mikrovaskuler umum pada orang dengan diabetes.

Kolesterol Hingga Diabetes Bermunculan Usai Lebaran? Dokter Ungkap Penyebab dan Cara Atasinya

"DME terjadi ketika ada kebocoran cairan ke pusat makula, bagian peka cahaya dari retina yang bertanggung jawab untuk ketajaman penglihatan langsung. Cairan di makula bisa menyebabkan kehilangan penglihatan yang parah atau kebutaan," kata dia, Kamis, 20 Oktober 2016.

Tes gula darah penderita diabetes

Segar dan Wangi, Inilah Khasiat Daun Mint untuk Penderita Diabetes

Dia menjelaskan, penyebab utama retinopati adalah kombinasi dari tingginya tingkat tekanan darah, gula darah dan kolesterol. Komplikasi umum diabetik retinopati adalah DME.

Di samping itu, risiko berkembangnya DME terkait erat dengan seberapa lama pasien telah hidup dengan diabetes dan tingkat keparahan dari diabetik retinopati.

"Pada pasien DM menahun, perubahan tingkat gula darah dari waktu ke waktu dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah kecil di dalam retina dan dapat menyebabkan komplikasi yang memiliki konsekuensi parah dalam hal morbiditas (angka kesakitan)," tutur dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya