- pixabay/kangheungbo
VIVA.co.id – Memperkuatan hubungan antara orang tua dan anak bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu yang sederhana adalah dengan memasak. Tidak hanya memperkuat ikatan dengan si buah hati, namun ia juga bisa mempelajari banyak hal, misalnya cara memasak, kosakata baru, bahkan membangun rasa percaya diri si kecil. Agar lebih efektif dan menyenangkan, Anda bisa mengikuti tips memasak dengan si kecil di bawah ini. Seperti dilansir dari laman Parents.
Menjaga mood tetap baik
Dapur adalah salah satu daerah yang sedikit berbahaya bagi anak karena benda-benda yang ada di sekitarnya mulai dari pisau, panci panas kompor dan lain-lain. Namun, jangan perlihatkan bahwa Anda khawatir dengan hal tersebut. Anda perlu tahu bahwa anak juga bisa melihat kegugupan Anda saat beraktifitas di dapur. Jika Anda tidak rileks, mereka pun akan mencontoh demikian. Cukup dengan perhatikan anak dengan benar dan tetap senyum, maka hal tersebut akan melatih anak untuk melatih dan menjaga mood anak tetap baik.
Sertakan mereka dalam proses
Anak akan semakin semangat ketika mereka ikut mengerjakan apa yang Anda kerjakan di dapur. Jadikan mereka bagian dari proses di dapur. Jika mereka ingin membuat kue, maka biarkan mereka berkreasi. Ajarkan mereka membuat makanan sehari-hari yang biasa Anda makan.
Jangan takut dengan kosakata
Anak-anak ibarat spons yang bisa menyerap berbagai informasi. Tidak perlu takut memperkenalkan istilah dalam memasak selagi kata tersebut bisa dijelaskan dengan baik. Mempelajari kosakata baru adalah bagian dari membangun kemampuan anak terutama dalam bahasa.
Ajarkan hal di luar memasak
Mengajari anak memasak adalah kesempatan bagi Anda untuk berbincang mengenai keluarga, budaya, gizi dan hal lain bersangkutan dengan makanan. Perkenalkan mereka dengan hal-hal ringan terlebih dahulu.
Hargai hasil masakan mereka
Tujuan Anda memasak bersama si kecil bukanlah untuk mendapatkan makanan dengan kualitas restoran bintang lima, namun membangun rasa percaya diri mereka dan memotivasi mereka untuk mandiri. Bisa saja anak Anda tidak menjadi orang yang malas untuk menghabiskan waktu di dapur.
