Khawatir Bahaya AIDS, Menkes Ajak Masyarakat Tes HIV

Menteri Kesehatan Nila F Moeloek
Sumber :
  • VIVA.co,id/Tasya Paramitha

VIVA.co.id – Dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia, yang jatuh hari ini, Kamis 1 Desember 2016,  Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengingatkan kembali bahaya penyakit kekebalan tubuh itu dan penyebarannya di berbagai pelosok Tanah Air.

UNICEF: Satu Anak Terinfeksi HIV Setiap 2 Menit pada 2020

Tepat hari ini, Nila pun mencanangkan gerakan ajakan Tes HIV untuk masyarakat umum. Ajakan Menkes tersebut, dilakukan agar masyarakat semakim peduli terhadap keadaan HIV/AIDS di Indonesia yang semakin meningkat setiap tahunnya. Bentuk ajakan untuk masyarakat tersebut dilakukan berupa Kegiatan Kampanye Peduli HIV AIDS dengan slogan TOP yaitu, segera 'temukan' orang dengan HIV AIDS (ODHA), segera 'obati' dengan antiretroviral (ARV), untuk 'pertahankan' kualitas hidup ODHA.

"Pengendalian HIV AIDS perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, dikarenakan sejak tahun 2005 sampai dengan Desember 2015 telah dilaporkan 191.073 orang terinfeksi HIV di Indonesia," ujar Menkes saat menghadiri acara puncak Peringatan Hari AIDS Sedunia tahun 2016 di Surabaya, dikutip dari rilis yang diterima pada Kamis, 1 Desember 2016.

Hari Aids Sedunia Diperingati Setiap 1 Desember, Ini Sejarahnya

Dari data yang ada, DKI Jakarta memang masih menjadi penyebaran HIV AIDS terbanyak di Indonesia. Sementara, wilayah Jawa Timur mengikuti pada posisi kedua dengan jumlah 26.052 kasus.

"Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan penemuan kasus HIV yang tinggi, bersama dengan provinsi DKI Jakarta, Papua, Jawa Barat dan Jawa Tengah”, ujar Nila lagi.

Alasan Varian COVID Omicron Banyak Diidap Pasien HIV-AIDS

Tidak hanya itu, Nila juga menegaskan bahwa faktor risiko penularan HIV terbanyak adalah melalui hubungan seks sebanyak 66 persen. Selebihnya mencakup penggunaan jarum suntik tidak steril (11%), hubungan seks sesama jenis (lelaki dengan lelaki 3%), serta penularan dari ibu ke anak (3%). Dengan data ini, Nila mengingatkan pentingnya peran keluarga terhadap pencegahan sejak dini.

"Data–data yang didapat tersebut mendasari dalam strategi pencegahan dan pengendalian HIV AIDS yaitu dengan pendekatan yang berfokus dalam keluarga dan masyarakat."

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya