Alasan Mengapa Sarapan Tak Boleh Dilewatkan

Menu sarapan sehat
Sumber :
  • Pixabay/ Paul_DAPARocks

VIVA.co.id – Sarapan yang sehat akan jadi modal utama untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, Prof. dr. Hardinsyah, MS, menyebut bahwa sarapan yang sehat setidaknya harus memenuhi seperempat dari seluruh asupan makan harian.

10 Rekomendasi Sarapan Pagi di Jakarta, Enaknya Bikin Nagih

Di samping itu, menurut dia, sarapan yang sehat juga bukan sekadar karbohidrat, melainkan juga mengandung protein, vitamin, mineral, serat, dan juga air. Untuk itu, sarapan menjadi waktu makan yang tidak boleh dilewatkan, terlebih pada anak yang masih dalam masa pertumbuhan.

"Sarapan harus dilakukan oleh anak-anak, karena seringkali ketika lupa, akan terjadi penurunan konsentrasi anak dalam menerima pelajaran, dan terbukti untuk anak yang terpenuhi sarapannya memiliki tenaga lebih untuk menyerap informasi dan pelajaran," ungkap dia saat ditemui di acara Gerakan Sarapan Sehat Sebelum Jam 9 bersama Energen, di lapangan Tegalega, Bandung, Jawa Barat, Minggu 5 Maret 2017.

Awas, 10 Makanan Ini Tak Boleh Dikonsumsi di Pagi Hari

Dia melanjutkan, mereka yang tercukupi asupan sarapannya, akan lebih punya daya tahan tubuh yang baik dan juga mudah terhindar dari stres. Dia juga mengingatkan bahwa sarapan yang sehat, selain tercukupi asupannya, juga harus dilakukan sebelum jam sembilan, atau sebelum memulai aktivitas.

Menurut Herdinsyah, mereka yang melewatkan sarapan rentan untuk terserang hypoglikemia atau kekurangan asupan gula yang merupakan sumber tenaga harian.

Jangan Asal Pilih, Ini Tips Pakar Pilih Susu untuk Sarapan Pagi

"Dia lebih cepat capek, cepat ngantuk, dan kalau kita rutin akan mencegah obesitas. Kalau sarapan rutin maka asupan di siang hari akan turun dan kalau tidak sarapan kebutuhan pada siang dan malam hari akan meningkat," tutur dia.

Perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Ulul Albab, Sp.OG juga menyampaikan, selain akan terjadi obesitas, saat dewasa anak juga akan rentan mengalami kelainan metabolik. Tak hanya itu, obesitas juga bisa menyebabkan penyakit tidak menular seperti stroke di usia muda.

"Mungkin dulu stroke di atas 50 tahun, sekarang itu 30 tahun sudah kena, kemudian kasus kencing manis sangat tinggi di usia produktif. Makanya sarapan adalah kombinasi zat cair dan padat dan bukan sekadar kenyang, tapi ada konten yang bisa jadi asupan," kata dia. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya