Terlalu Sering Konsumsi Obat Maag Picu Kanker, Benarkah?

Ilustrasi obat/suplemen.
Sumber :
  • pixabay/pexels

VIVA.co.id – Sebagian besar masyarakat, sudah tidak asing lagi dengan penyakit maag. Meski dianggap sepele, konsumsi obat maag demi meredakan sakitnya ternyata tidak dianjurkan oleh dokter.

BPOM Perbolehkan Obat Asam Lambung Ranitidin Dipakai, Ini Daftarnya

Obat maag biasanya mudah dijangkau dan ditemukan di lingkungan sekitar. Hal ini yang membuat masyarakat cenderung gemar mengonsumsinya, saat asam lambung tinggi.

"Biasanya, kondisi refluks asam lambung, membutuhkan obat maag untuk meredakan refluksnya. Tetapi, konsumsi obat maag terlalu lama, berdampak buruk pada lambung," ujar spesialis penyakit dalam, dr. Hardianto Setiawan, SpPD-KGEH, dalam media gathering RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa 16 Mei 2017.

Asam Lambung Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Tenggorokan

Konsumsi obat maag dalam jangka lama, lanjut Hardianto, memicu tidak stabilnya kadar asam lambung. Selain itu, obat maag juga bisa memicu terjadinya hiperplasia pada lambung.

"Bisa terjadi hiperplasia lalu timbul polip pada lambung. Hal ini membuat lambung rentan terjadi infeksi," kata dia.

Masalah Lambung yang Sering Terjadi Selama Puasa

Dilanjutkannya, infeksi terus menerus pada lambung, bisa memberi bahaya yang tidak terduga. Sebab, kerentanan lambung terkena infeksi, bisa memicu terjadinya kanker.

"Karena rentan infeksi, bisa berubah jadi tumor jinak, lalu lama kelamaan jadi tumor ganas atau kanker. Sehingga, dianjurkan, obat maag tidak boleh diberikan lebih dari 15 hari, kecuali ada perlukaan di lambung, memang indikasinya harus pakai obat," tuturnya.

asam lambung

11 Obat Asam Lambung Alami dan Apotik yang Mudah Ditemukan

Obat asam lambung adalah keadaan seseorang yang mengalami asam berlebih pada kelenjar lambung yang mengakibatkan sakit perut

img_title
VIVA.co.id
23 Juli 2021