Dr. Terawan, Penemu Metode Cuci Otak untuk Sembuhkan Stroke

Ramah Tamah Penerima Penghargaan Ahmad Bakrie Award 2017 (Dr Terawan, kiri depan)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Lewat kegigihannya bersama tim selama kurang lebih 12 tahun, Mayjen TNI Dr.dr.Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K) kini membuat banyak penderita penyakit stroke merasa lega.

Detik-detik Pria Pertaruhkan Nyawa untuk Selamatkan Serigala

Dengan metode cuci otak yang dikembangkannya, pria kelahiran Yogyakarta, 5 Agustus 1964 ini, membuat para penderita stroke mulai berani dan sadar untuk memeriksakan kesehatan otaknya dengan metode yang lebih nyaman.

"Orang itu merasa otaknya super power dan tidak akan rusak, mengganggap kalau stroke ya sudah, orang sudah pesimis menghadapi stroke, padahal stroke bisa dicegah, bisa diobati bisa diperbaiki asal edukasinya tepat," ungkap Terawan saat ditemui di Bakrie Tower, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin malam 21 Agustus 2017.

Kisah Inspiratif: Driver Ojol Hampir Pingsan Demi Selesaikan Orderan

Meski sempat menuai kontroversi pada awal kemunculannya, metode yang biasa disebut brain flushing dan tertuang dalam disertasinya bertajuk “Efek Intra Arterial Heparin Flushing Terhadap Regional Cerebral Blood Flow, Motor Evoked Potentials, dan Fungsi Motorik pada Pasien dengan Stroke Iskemik Kronis", kini mulai banyak diakui di dunia kedokteran internasional.

"Lah wong risetnya ada, gelarnya doktor enam orang itu tidak sedikit loh, dan ini menjadi evidence based dunia, artinya hal ini karena sudah international published, dan melahirkan 12 international journal, akhirnya sudah menjadi evidence based, menurut saya ya ini kejutan di dunia," ungkap Terawan.

Mengharukan, Driver Ojol Tetap Antar Orderan Meski Motornya Dicuri

Terawan mengatakan tindakan Intra Arterial Heparin Flushing (IAHF)  sendiri merupakan modifikasi dari penggunaan teknik pencitraan dengan Digital Substraction Angiography (DSA) yang dilanjutkan dengan flushing heparin dengan panduan kateter.

"Cairan heparin itulah yang digunakan untuk melakukan terapi pada otak. Faktanya hanya berselang 4 sampai lima jam penderita stroke sudah bisa merasakan hasilnya," kata dia.

Lewat temuan inilah, Terawan dianggap layak menerima Penghargaan Achmad Bakrie XV yang diadakan oleh Yayasan Achmad Bakrie bekerja sama dengan Freedom Institute dan VIVA Group. Terawan mendapatkan penghargaan di bidang kedokteran dalam PAB XV.

Selain Terawan, PAB XV juga diberikan untuk Saiful Mujani untuk kategori pemikiran sosial, Ebiet G Ade untuk kategori Kebudayaan Populer Alternatif dan Nadiem Makarim untuk kategori Teknologi dan Kewirausahaan.

Malam penganugerahan ini digelar pada Selasa malam, 22 Agustus 2017, di Ballroom XXI Djakarta Theater, Thamrin Jakarta Pusat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya