Jumlah Kehamilan Remaja Indonesia Sangat Tinggi

Ilustrasi hamil.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Kesehatan reproduksi merupakan hal penting yang harus dijaga setiap orang. Bahkan masalah kesehatan reproduksi ini juga sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 61 tahun 2014.

Pengakuan Mengejutkan Pelaku Tega Cekoki Narkoba Remaja Jaksel Hingga Tewas

Dalam PP tersebut dikatakan bahwa kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat sejahtera baik segi fisik, mental, dan sosial dalam fungsi reproduksi. Kesehatan reproduksi ini tidak semata terlepas dari bebas penyakit, tapi juga dalam menjalankan fungsi reproduksinya.

Namun, pada kenyataannya masalah kesehatan reproduksi tidak dipahami secara jelas oleh masyarakat. Dan kelompok yang paling rentan adalah remaja.

Remaja yang Tewas di Hotel Jaksel Ternyata Sempat Kejang usai Dicekoki Narkoba

Data National Programme Officer United Nations Population Fund, yang mengelola pembangunan remaja, menunjukkan angka kehamilan yang memprihatinkan di kalangan remaja. 

"Angka kehamilan pada remaja usia 15-19 tahun mencapai 48 dari 1.000 kehamilan. Dan data terakhir menunjukkan, ada 1,7 juta remaja di bawah usia 24 tahun yang melahirkan setiap tahun," kata Margaretha saat talkshow Feminist Festival di SMA 1 PSKD, Jakarta, Minggu, 27 Agustus 2017.

Remaja di Jaksel Sempat Open BO Sebelum Tewas Dicekoki Narkoba di Hotel

Data tersebut berdasarkan survei demografi kesehatan Indonesia 2012, dan survei tambahan mengenai kesehatan reproduksi remaja.

Margaretha menambahkan, setengah dari angka tersebut atau 500 juta remaja masih di bawah usia 18 tahun. Meski dianggap kecil, tetap saja usia ini merupakan usia remaja yang masih memiliki masa depan panjang.

Bisa dibayangkan jika usia 18 tahun, usia masih sekolah, harus mengalami kehamilan dan memiliki anak. Tentu ada tantangan besar yang harus dihadapi mereka. Belum lagi mereka juga akan kesulitan bekerja, dan mengembangkan usaha, terutama meneruskan pendidikan. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya