Puskesmas Dituntut Harus Punya Laporan Data Keluarga

Menteri Kesehatan Nila Moeloek.
Sumber :
  • Viva.co.id/Diza Liane

VIVA – Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) sudah dilakukan secara rutin tiap tahunnya oleh Kemenkes RI dengan menerapkan berbagai rangkaian acara kesehatan. Di tahun ini, HKN ke-53 mengambil tema "Sehat Keluargaku, Sehat Indonesiaku" yang fokus untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga di Tanah Air.

Update COVID-19 Hari Ini 6 Maret 2022: Kasus Positif Tambah 24.867

Fokus pada pelayanan kesehatan keluarga ini, dilakukan melalui fasilitas kesehatan primer yaitu puskesmas. Di mana, tiap puskesmas di masing-masing daerah, digenjot untuk mendata jumlah bayi, lansia, serta ibu hamil.

"Kami melatih 5 anggota dari 2926 puskesmas di Indonesia untuk bisa melakukan pendekatan. Puskesmas ini nantinya dituntut laporan terkait data seluruh keluarga di lingkup binaan puskesmas antara lain jumlah kasus yang ada di keluarga, bayi, lansia, dan ibu hamil," ujar Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI, drg. Usman Sumantru, M.Sc., Dalam paparan Rangkaian Acara Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke 53 di Gedung Kemenkes RI, Jakarta, Rabu 8 November 2017.

Kasus COVID-19 Terus Turun, Indonesia Sudah Lewati Gelombang 3?

Usman menjelaskan, terdapat 12 indikator kesehatan keluarga yang disiapkan oleh Kementerian Kesehatan yang di mana, bertujuan untuk mengubah aktivitas keluarga menjadi lebih baik. 

"Pada ibu hamil, harus rutin melakukan antenatal care di puskesmas. Bayi harus divaksinasi dan ASI eksklusif. Pendekatan keluarga yang seperti itu yang kami tekankan," papar Usman.

Kemenkes: Pandemi RI Masuk Praendemi saat Kasus COVID Terkendali

Tema "Sehat Keluargaku, Sehat Indonesiaku" ini juga menjadi fokus utama pemerintahan dalam membentuk generasi selanjutnya yang lebih baik. Usman juga mengingatkan, perubahan gaya hidup sehat pada individu, dimulai melalui asuhan keluarga yang tepat.

"Gizi yang dibuat untuk dikonsumsi seluruh keluarga serta akses jamban yang baik dan anggota keluarga yang masuk dalam peserta JKN harus dilakukan dan dipahami oleh masing-masing keluarga," kata Usman.

Usman juga mengingatkan tiga hal penting dalam melakukan perubahan gaya hidup sehat di dalam sebuah keluarga. Ketiganya mencakup aktivitas fisik, pola makan, serta aktivitas terkait pemeriksaan tubuh.

"Minimal bergerak 30 menit dalam sehari, perbanyak sayur dan buah untuk perbaikan metabolisme serta fokus pada konsumsi ikan sebagai protein, dan lakukan pemeriksaan gula darah, kolesterol, dan tensi ùntuk dasar melakukan aktivitas," ucapnya.

Ilustrasi virus corona/COVID-19/masker.

COVID-19 Menuju Endemi, Aturan Wajib Masker Akan Dihapus?

Sesuai arahan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Indonesia tengah bersiap menuju endemi COVID-19.

img_title
VIVA.co.id
8 Maret 2022