Nasek Bu'uk, Kuliner Madura Warisan Penjajahan Jepang

Nase Bu'uk
Sumber :
  • Nur Faishal/Surabaya/VIVA.co.id dan Mahalli

VIVA – Ghengan Marongghih atau sayur kelor terasa sempurna di lidah bila dimakan dengan nasi bubuk jagung atau Nasek Bu'uk. Di pedesaan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, sampai sekarang kuliner khas itu masih jadi santapan harian sebagian warga.

Reaksi Elkan Baggott Usai Ipswich Town Promosi ke Premier League

VIVA sempat mengulas tentang Ghengan Maronggih beberapa waktu lalu. Kali ini, Nasek Bu'uk akan melengkapi ulasan kuliner khas Pulau Garam tersebut. "Nasek Bu'uk di Sumenep ada sejak penjajahan Jepang tahun 1942-1945," kata budayawan Sumenep, Tadjul Arifien R, kepada VIVA pada Senin, 5 Februari 2018.

Kala itu, lanjut Tadjul, bangsa Indonesia menderita, termasuk warga Madura. Tiap malam warga takut karena ada kabar akan di-bom. Warga disuruh masuk rumah dan mematikan lampu.

Riset: Isu Keberagaman, Kesetaraan dan Inklusivitas Masih Jadi Tantangan Perusahaan di Indonesia

"Padahal Jepang menyuruh orang-orangnya mencuri padi dan ternak penduduk," katanya.

Karena padi habis dicuri, tersisalah jagung semata di rumah-rumah penduduk. Jagung itulah kemudian yang dimasak dan dikonsumsi warga.

Jago Syariah Permudah Pengguna Mengatur Keuangan dengan Cermat

"Jagungnya digiling secara manual dan jadi tiga komponen," ujar Tadjul.

Jagung yang digiling itu dipisah-pisah jadi tiga, yakni beras jagung, bu'uk dan tompe. Beras jagung sebagian dibayarkan pajak, sebagian dikonsumsi. Adapun bu'uk dimasak hingga jadi semacam bubur padat, biasanya dimakan dengan sayur kelor atau Ghengan Marongghih.

Sedangkan tompe-nya disangrai atau digoreng tanpa minyak, hasilnya lalu ditumbuk sampai halus. Tompe sangrai itu lalu dimakan pula dengan Ghengan Marongghih. "Ternyata sesuai hasil penelitian para ahli, Nasek Bu'uk dan Ghengan Marongghih mengandung kalori dan gizi yang cukup tinggi. Sekarang jadi makanan favorit karena sudah langka," tandas Tadjul.

Tadjul benar. Jarang-jarang kini warga di Madura, termasuk di Sumenep, memasak nasi jagung atau bu'uk dan Ghengan Marongghih. Bilapun ada, itu biasanya terdapat di desa-desa dan kampung terpencil.

"Di sini kadang-kadang masak Nasek Bu'uk dan Ghengan Marongghih," kata Mahalli, warga Desa Gapura Tengah, Gapura, Sumenep.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya