Wajib Saat Imlek, Begini Cara Terbaik Nikmati Kue Keranjang

Kue keranjang Toko Kuwe Fau Kee
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ayu Utami Paramitha

VIVA – Kue keranjang menjadi salah satu makanan wajib bagi masyarakat Tionghoa saat merayakan Imlek. Menjelang Imlek, banyak penjual yang setia menjajakan kue keranjang.

Jadi Makanan Khas Imlek, Segini Kandungan Kalori dalam Kue Keranjang

Salah satunya Lim, pemilik Toko Kuwe Fau Kie. Toko kue yang sudah ada sejak kakek dan neneknya ini, masih setia menjual kue keranjang hingga kini. Letaknya yang tak jauh dari Vihara Dharma Bakti membuat toko tersebut sangat mudah ditemukan saat berkunjung ke vihara tersebut.

Sayangnya, menurut Lim, penjualan kue berwarna cokelat dengan rasa manis dan bertekstur kenyal dan legit itu, kini mengalami penurunan dibanding tahun lalu.

Mengenal Sejarah Kue Keranjang atau Kue Tahun Baru dalam Perayaan Imlek

"Tahun ini lebih sepi dibandingkan dengan tahun kemarin. Sekarang tidak menentu. Kalau lagi ramai bisa 100 kilo (kg), kalau tidak ramai, ya kurang dari itu," ucapnya saat ditemui VIVA di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Jumat, 16 Februari 2018.

Kue keranjang bungkus daun di Toko Kuwe Fau Kee

Manisnya Tradisi Imlek: Makna Kue Keranjang dan Simbolismenya

Lim bercerita mengenai kue yang terbuat dari campuran gula dan tepung beras ini dalam tradisi China memiliki makna tertentu. Kue China tersebut bermakna sebuah doa kebaikan di hari-hari berikutnya.

Adapun harga kue-kue kue keranjang dalam bungkus plastik Rp35 ribu. Sedangkan kue keranjang dengan bungkus daun lebih mahal lagi, yakni Rp50 ribu.

"Bungkus daun lebih disukai dibandingkan bungkus plastik karena dianggap lebih wangi ketika dikukus atau digoreng," ucapnya.

Dan salah satu cara terbaik menikmati kue keranjang. Menurut dia, adalah dengan dikukus kembali atau digoreng menggunakan tepung. Selain kue keranjang, kue lain yang ramai dihidangkan saat Imlek adalah kue mangkok, dan bakpau. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya