Lepet, Kuliner Favorit Sudirman Said di Tanah Kelahiran

Sudirman Said
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA – Padatnya aktivitas kampanye di berbagai daerah selalu dimanfaatkan calon gubernur Jawa Tengah nomor urut 2, Sudirman Said untuk mencicipi kuliner tradisional di sejumlah daerah. Salah satu yang digandrungi lelaki kelahiran Brebes itu adalah jajanan pasar.

Sudirman Said Ungkap Timnas Amin Siap Gugat Hasil Pemilu 2024 ke MK

Salah satunya adalah lepet. Lepet menjadi jajanan wajib Sudirman tiap kali dirinya pulang kampung di tanah kelahiran. Sudirman bahkan tak melewatkan berburu sejumlah jajanan pasar saat dirinya berkunjung ke pasar pagi Kota Tegal, Rabu, 21 Februari 2018.

"Lepet, makanan favorit saya dan khas sini. Jadi ketan di dalamnya kacang dan kelapa. Enak sekali rasanya, " kata Sudirman.

Sudirman Said soal Rencana Pertemuan JK-Megawati: Itu Pribadi, Kita Tak Bisa Cawe-cawe

Lepet sendiri merupakan panganan dari beras ketan yang dicampur kacang dan dimasak dalam santan. Teksturnya memang sangat unik, karena panganan yang mirip dengan lempe atau lontong ini dibungkus dengan daun janur. Makanan memiliki rasa yang gurih dan sedikit lengket menjadi masakan khas Jawa dan Sunda.

Sudirman mengaku telah menggandrungi lepet sejak kecil hingga saat ini. Apalagi lepet memang banyak ditemui di sejumlah pasar tadisional di wilayah Pantura seperti Tegal dan Brebes.

Timnas Amin: Kekuasaan Berpeluang Corrupt, Kalah Jadi Penyeimbang

"Selain lepet, onde-onde dan kue pukis juga jadi favorit saya, karena dari dulu di pasar tradisional sini banyak, " katanya.

Selain berbelanja jajanan pasar, Sudirman Said juga tak lupa memanfaatkan kunjungannya untuk bersilaturahmi dengan pedagang di pasar tertua dan terbesar di kota Tegal tersebut. Sambil berbelanja, ia juga menyapa pedagang untuk mengenalkan diri, berinteraksi langsung dengan warga.

Dia mengatakan, pasar merupakan urat nadi perekonomian kerakyatan. Apapun yang dijual, sebagian besar adalah yang diproduksi langsung oleh rakyat. Karena tingginya perputaran uang di pasar, pria dengan panggilan Pak Dirman ini bertekad mengembangkan dan memperkuat keberadaan pasar tradisional.

"Meski pasar modern terus bermunculan, namun keberadaannya jangan sampai ‘membunuh’ yang tradisional. Pasar tradisional harus dijaga," ucapnya.

Dia mengatakan karena pasar menjadi tempat hidupnya pedagang didalamnya maka tugas pemerintah adalah menata. "Terlebih seperti pasar pagi Kota Tegal ini yang memiliki sejarah panjang. Harus dijaga dan dikembangkan," katanya.

Bertemu Saudara

Sambutan untuk pria yang berpasangan dengan Ida Fauziah di Pilgub Jateng itu pun mendapatkan respon antusias dari para pengunjung pasar. Salah satunya Sugiyarti. Warga asli Larangan, Brebes itu tidak menyangka bakal bertemu dengan Sudirman. Setelah berbincang dan dirunut, ternyata mereka masih ada hubungan kerabat.

"Saya tidak tahu, banyak orang berkerumun dan mengajak foto seorang pengunjung pasar. Saya langsung mendekat. Eh ternyata Pak Dirman. Malah Pak Dirman sendiri yang menjelaskan bahwa kita ada hubungan keluarga," katanya.

Memori Sugiyarti soal masa kecil Sudirman bahkan masih sangat hafal. Ia pun mengenang cerita-cerita tentang masa kecil Sudirman, yang tinggal di Larangan, Brebes.

"Ketika kecil dulu, kalau berangkat sekolah Pak Dirman diantar Om Rouf. Kadang jalan kaki, kadang naik sepeda. Karena memang Pak Dirman dari keluarga, maaf, kurang mampu," katanya.

Dia mengaku mendapat cerita itu ketika Pak Dirman pada 2014 lalu masuk dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo sebagai Menteri ESDM.

"Beliau orang baik. Kalau tidak orang baik, tidak mungkin masih ingat keluarga saya. Semoga beliau nanti bisa jadi (gubernur Jateng)," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya