- VIVA/RIntan Puspitasari
VIVA – Mal sudah menjadi tempat rekreasi favorit warga perkotaan. Kulineran menjadi salah satu kegiatan wajib saat berada di mal. Tak heran, food court selalu penuh sesak saat jam makan. Alasan memilih food court ketimbang resto lain di dalam mal, bisa jadi karena food court menawarkan berbagai pilihan jenis makanan dalam harga yang lebih terjangkau.
Biasanya, food court didesain dengan praktis dan sederhana. Prioritas dapat menampung banyak orang, sehingga keindahan interior dikesampingkan. Nah, pengalaman berbeda bisa didapat di food court Plaza Senayan.
Setelah cukup lama ditutup karena renovasi, kini 'wajah' food court jadi lebih cantik. Perubahan yang cukup terlihat setelah delapan bulan ditutup, antara lain interior ruangan yang terlihat bernuansa kontemporer dengan sentuhan tradisional. Menampilkan ornamen berbahan metal dengan stiker bermotif batik di beberapa sekat, seperti sekat ruang cuci tangan. Bentuk dan pola yang terinspirasi dari wayang, menghadirkan suasana yang nyaman dan hangat.
Dijumpai usai peresmian, Lani Maruta, Senior Manager Design and Construction Management Senayan Square, menjelaskan tentang tema besar food court mereka yang tetap mempertahankan konsep makan di food court, dimana orang bisa bebas memilih dan duduk dengan mudah tanpa banyak sekat.
"Desainer interior Liya, dari Singapura mengambil unsur Indonesia. Batik geometri yang berulang, random dengan permainan lighting," ujarnya pada Rabu, 16 Mei 2018.
Aksen menarik pada elemen metal berbentuk bulat menggantung di langit-langit, dan diletakkannya beberapa lampu spotlight yang akan memberi efek berbeda saat malam atau siang hari.
Dengan 760 bangku yang tersedia saat ini, kapasitas food court diakui oleh Lani 10 persen lebih banyak dibanding daya tampung sebelumnya.
Satu hal lagi, setelah makan Anda diharpkan untuk mengembalikan nampan dan membuang sisa makanan ke tempat yang sudah disediakan. Sistem seperti ini juga sudah diterapkan di beberapa tempat.
