Cara Kreatif Olah Salak jadi Berbagai Panganan Lezat

Riswahyuni, pengusaha kuliner berbahan dasar buah salak.
Sumber :
  • VIVA/Adinda Permatasari

VIVA – Banyak jenis buah di Indonesia yang lezat diolah menjadi berbagai jenis panganan. Termasuk salak, buah berwarna putih pucat yang rasanya sepat ini ternyata bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan, mulai dari cake hingga sambal.

Riswahyuni, warga Balikpapan, Kalimantan Timur, yang memiliki ide mengolah salak menjadi panganan lezat itu. Saat ditemui di sebuah pameran, Yuni, sapaannya, mengatakan, ia tergerak mengolah salak menjadi panganan lain karena di kampung halamannya banyak salak terbuang sia-sia karena tidak terjual.

"Di Balikpapan ada 2.500 hektar perkebunan salak. Tapi rasanya sepat dan asam jadi orang tidak begitu tertarik beli. Akhirnya sama petani dibuang," kata Yuni kepada VIVA di Jakarta baru-baru ini.

Yuni pun memutar otak dan mencari cara bagaimana agar salak-salak itu tidak menjadi sampah. Akhirnya dia mengkreasikan salak menjadi cake dan produknya pun langsung mendapat respons yang bagus.

Setelah membuat cake, Yuni terus berkreasi membuat olahan lain. Ia lalu membuat salak menjadi dodol, sirup, sambal dan 15 varian produk lain yang berbahan baku salak.

"Limbahnya pun diolah menjadi kerajinan tangan seperti vas bunga, tempat tisu atau bunga kering," ucap Yuni.

Berkat ide dan kreativitasnya itu, Yuni pun berhasil memenangkan lomba pangan khas Balikpapan di tahun 2012.

Kini usaha Yuni kian berkembang. Apalagi salak adalah buah yang tak kenal musim, jadi ia bisa melakukan produksi tanpa khawatir kekurangan bahan baku. Dalam sehari, Yuni bisa mengolah 60 kilogram salak menjadi berbagai panganan.

Ini Alasan Bisnis Waralaba Kuliner Banyak yang Gagal

Biasanya, untuk mengolah salak menjadi bahan baku produknya, ia harus memasak dahulu salak hingga matang. Proses memasak ini akan menghilangkan rasa sepat dan rasa manis alaminya akan keluar.

Selain nikmat, panganan berbahan baku salak juga kaya nutrisi. Salak memiliki kandungan vitamin C dan beta karoten. Semua produk yang dibuat Yuni juga tidak menggunakan bahan pengawet. Rata-rata produknya bisa bertahan hingga enam hari. (nsa)

Kevin Sanjaya Geluti Bisnis Kuliner, Siap Pensiun dari Bulutangkis?
Viral Petani di Banjarnegara Buang Salak ke Sungai, Ini Penyebabnya

Viral Petani di Banjarnegara Buang Salak ke Sungai, Ini Penyebabnya

Cuplikan video memperlihatkan petani salak membuang hasil panennya ke sungai viral di media sosial. Aksi tersebut terjadi di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

img_title
VIVA.co.id
4 April 2024