Melon Unik dari Jawa Timur, Berbentuk Kotak dan Hati

Melon kotak di Puspa Lebo, Sidoarjo, Jawa Timur.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal (Surabaya)

VIVA – Buah melon satu ini beda dengan melon kebanyakan. Bentuknya kotak, tidak bulat. Ada juga yang berbentuk daun waru simbol cinta. Hanya satu yang sama, yakni warnanya yang kuning menonjol. Oleh pembudidaya, buah unik itu diberi nama Melon Varietas Golden Langkawi Prima.

10 Makanan yang Menjadi Favorit Nabi Muhammad SAW

Melon unik tersebut dikembangkan Dinas Pertanian Jawa Timur di Puspa Lebo, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo. Nah, pada Rabu, 15 Mei 2019, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa datang ke lahan melon kualitas super itu. Di sana, selain melihat-lihat, dia juga memetik beberapa melon yang sudah matang.

Pengamatan VIVA, lahan melon kualitas super itu dikembangkan di lahan seluas kira-kira dua kali lapangan bola. Melon-melon terlihat sudah matang. Semuanya berwarna kuning. Yang menarik, beberapa buah ada yang terkurung dalam sebuah kotak plastik. Pelat seng mengikat sebagai perekat.

Budidaya Melon Hidroponik di Pekarangan Rumah, Untung Jutaan Rupiah

Kotak plastik itu ialah pencetak melon yang hendak dibuat berbentuk kotak. Di masing-masing baris tanaman, setidaknya ada satu melon kotak menggantung. Di panggung, melon kotak yang sudah terpetik dibuat terlihat cantik. Pita merah dibingkaikan di tangkainya. "Ini indah dilihat," kata Khofifah.

Menurut Khofifah, dengan bentuk tak biasa, melon tersebut akan mampu dijual dengan harga lebih tinggi dari melon biasa. Bahkan bisa mencapai tiga kali lipat. "Tiga kali lipat, kalau kualitas super Rp6 ribu per kilogram, berarti kali tiga ya, Rp18 ribu," ujarnya.

Jangan Samakan, Ini Buah yang Cocok Dikonsumsi saat Buka dan Sahur

Peminat melon berasal dari masyarakat kelas menengah atas. Kata Khofifah, melon berwarna kuning emas ini telah masuk ke sejumlah pasar modern di Surabaya dan Jakarta. Bahkan sudah mulai menembus pasar internasional. "Sebetulnya, pasar ekspor sudah, tapi perlu lahan lebih luas lagi," katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Hadi Sulistyo mengatakan, lahan seluas 3.200 meter per segi dan 3.412 pohon itu mampu menghasilkan 6,8 ton melon Golden Langkawi. Setiap buah memiliki berat 2 kilogram.

"Kami melaksanakan teknologi pertanian melon di dalam green house yang dilengkapi dengan irigasi tetes, sehingga dapat menekan penggunaan pestisida kimia, dan mengurangi mengurangi biaya tenaga kerja untuk pengairan," kata Hadi. (ldp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya