Dianggap Pekerjaan Paling Enak, Ternyata Ini Duka jadi Food Vlogger

Food Vlogger, Flo Lemaknyo
Sumber :
  • Instagram

VIVA Kuliner – Florentina alias Flo Lemaknyo menjadi salah satu food vlogger yang kontennya selalu ditunggu-tunggu. Tak jarang dia mendapat pesan dari pengikutnya di akun Instagram dan TikTok @lemaknyo, yang 'iri' dengan aktivitasnya. 

Susah-susah Kerja Keras, Fuji Curhat Selalu Serba Salah di Mata Netizen

"Kebanyakan orang mengganggap food vlogger pekerjaan yang paling enak. Orang lihatnya, datang - duduk - pilih menu - makan - SMP, sudah makan pulang. Tak sedikit yang dibayar, sudah disediakan makanannya, dibayar pula, aduhai lemaknyo," ungkap Flo.

Namun, kata Flo, kenyataannya tak seperti yang dilihat netizen. Banyak tantangan dan rintangan yang harus dihadapi. "Nggak semua yang indah dipandang itu prosesnya mudah. Sudah pasti ada tantangannya sampai bisa di titik yang lebih baik dan makin baik lagi," tuturnya.

Followers TikToker Gali Loss Melejit Buntut Konten Hewan Ngaji, Polisi: Dia Tak Berpikir Panjang

Selebgram dengan 104 ribu lebih pengikut di Instagram dan 736 ribu lebih di Tiktok ini mengungkapkan, salah satu hal tersulit dari food vlogging adalah berbicara di depan kamera dan mengisi voice over layaknya komentator.

"Terlihat mudah dilakukan, tapi faktanya butuh kerja sama dan jam terbang yang tinggi, yaitu pengalaman sebagai food vlogger maupun kameraman," terang Flo yang merupakan lulusan S1 Sistem Informasi.

Motif TikToker Galih Loss Buat Konten Penistaan Agama Terkuak, Ternyata Buat Cari Endorse

Dia menjelaskan, kameraman wajib stand by dan fokus dalam pengambilan video, baik dari angle manapun memastikan suara bagus tanpa kresek-kresek. Bila syuting di tempat yang ramai, butuh peralatan ekstra untuk meredam keramaiannya.

"Pelafalan, hapalan food vlogger wajib jelas. Salah sedikit saja harus ulang, bisa take berkali-kali. Sudah kayak mau ulangan saja bond," ucap Flo lalu tertawa.

Teknik voice over dirasanya lebih menghemat waktu dan lebih mudah. Saat syuting, dia bisa fokus menikmati makanan yang terhidang dan membuat narasi nanti saat editing video.

Selain itu, lanjut Flo, food vlogger seringkali direpotkan dengan platting alias penyajian makanan agar terlihat menarik di depan kamera. 

"Nggak jarang kita mengeluarkan budget untuk membeli perlengkapan makan yang unik, lucu maupun elegan, menyesuaikan produk yang akan di-take," kata Flo.

Nah, menjaga berat badan menjadi tantangan terbesar seorang food vlogger. Flo pun kerap dipusingkan dengan banyaknya makanan yang harus dilahapnya. 

Perempuan kelahiran Lubuklinggau, Sumatera Selatan, 19 Desember 1990 ini pun selalu meluangkan waktu untuk berolahraga. "Kalo saya lebih suka olahraga renang," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya