Lepet, Kuliner Gurih Khas Buat Perayaan Syawalan

lepet
Sumber :
  • Youtube

VIVA Kuliner – Di Semarang dan di Jawa Tengah pada umumnya, tradisi Ba'da Kupat atau Lebaran Syawalan dirayakan dengan meriah. Ini adalah ungkapan kebahagiaan setelah menjalani puasa Syawal selama seminggu pasca hari raya Idul Fitri. Tahun ini perayaan Syawalan digelar pad Sabtu 29 April 2023.

Mengenal Tradisi Hantaran di Indonesia, Simbol Rasa Syukur dan Kasih Sayang

Salah satu ungkapan kebahagiaan adalah dengan menyantap kuliner khas Syawalan. Antara lain ketupat nasi dan ketupat ketan. Kalau ketupat nasi tentu sudah banyak tahu, tapi kalau ketupat ketan ini dibuat pada saat perayaan Syawalan. Seperti apa? Yuk, scroll buat info lengkapnya.

Di Semarang, ketupat ketan disebut juga dengan lepet. Disebut begitu karena lepet menjadi simbol kerendahan hati dengan saling memaafkan saat Lebaran Syawalan yang merupakan rangkaian dari perayaan Idul Fitri. Lepet berasal dari bahasa Jawa yaitu lepat, yang artinya salah. Jadi, memakan lepet menjadi simbol keikhlasan untuk meminta maaf atas kesalahan.

Gasak Harta Majikan Saat Mudik Lebaran, Pria di Tangerang Ditangkap Polisi

Bentuk lepet mirip dengan ketupat dan sama-sama dibungkus dengan daun kelapa. Bedanya, kalau ketupat ukuran besar dan berbentuk kotak, maka lepet lebih kecil dan berbentuk lonjong dan diikat dengan tali bambu. Kemudian kalau ketupat isiannya beras nasi, maka lepet berisi beras ketan dicampur kelapa parut.

Masa RAFI 2024, Konsumsi Avtur Naik 10%

Pada tradisi Syawalan, lepet dihidangkan di ruang tamu untuk hidangan keluarga maupun saudara dan handai taulan yang datang. Cara memakannya dengan membuka ikatan tali dan daun kelapa, lalu bisa langsung dikudap. Bisa juga ditaruh di piring lalu dipotong baru dimakan.

Pada tradisi perayaan Syawalan, warga di Semarang dan Kendal banyak yang membuat lepet atau berburu lepet di pasar. Makanya sehari menjelang tradisi Syawalan, penjual lepet berderet-deret di pasar. Seperti tampak di Pasar Banyumanik Semarang maupun di Pasar Kaliwungu Kendal.

"Ini tadi bawa 25 ikat, total 250 biji. Ada yang  beli seikat isi sepuluh, ada juga yang beli satuan. Tapi kebanyakan belinya satu ikat buat Syawalan," kata Haryanto, penjual lepet di Pasar Banyumanik Semarang.

Harga lepet ini rata-rata dibanderol Rp20 ribu per ikat isi sepuluh.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya