- Dok. Wikipedia
VIVA.co.id - Muntingia calabura L atau yang lebih dikenal dengan pohon talok atau kersen, adalah tumbuhan tropis yang banyak ditemui di beberapa negara di Asia, termasuk Indonesia. Pohon talok memiliki daun yang mengandung banyak antioksidan, antitumor antiinflamasi, dan antiseptik.
Di Peru, daun talok biasa dimanfaatkan sebagai obat sakit kepala dan antiradang. Namun pemanfaatan daun talok di Indonesia masih sangat jarang. Tumbuhan talok biasanya hanya difungsikan sebagai pohon perindang dan buahnya yang rasanya manis cukup nikmat untuk dikonsumsi.
Sekelompok mahasiswa dari FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta yaitu Astrie Dianova Putri Aliston, Apriyani, Azusnita Rachma Putri, Nurul Amalia, Rosaini membuat penelitian dengan judul Choco D’ Mura (Coklat Daun Muntingia CalaburaL/ daun talok).
Astrie Dianova menjelaskan, untuk menaikkan nilai ekonomis dari daun talok sekaligus membuat cokelat yang tidak hanya nikmat, namun juga mampu menyehatkan penikmatnya mencoba memproduksi dalam bentuk batangan dengan campuran jelly yang mengandung sari daun talok.
Di adonan cokelat ditambahkan bubuk daun talok. Sehingga, khasiat dari Choco D’ Mura ini akan lebih terasa karena antioksidan sebenarnya tak hanya terkandung pada daun taloknya namun juga pada cokelat itu sendiri.
"Anti oksidan pada cokelat cukup tinggi. Selain itu, cokelat juga mampu menghambat oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, sehingga dapat mencegah risiko penyakit jantung koroner dan kanker," katanya, Selasa, 16 Juni 2015.
Manfaat yang terkandung di dalam daun talok dan cokelat bisa menghasilkan suatu makanan yang mampu mengobati penyakit dan dapat dijadikan cemilan bergizi bagi anak-anak.
Camilan penurun kolesterol ini, nantinya akan ada dua varian, yakni dark chocolate dan milk chocolate, dan di dalamnya ditambahkan jelly-jelly kecil yang mengandung campuran sari daun talok serta campuran essens buah untuk menambahkan rasa pada jelly.
