Main Bisa Bentuk Percaya Diri Anak, Begini Caranya

Ilustrasi anak bermain.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Setiap anak dianugerahi kecerdasan yang lengkap. Jadi, tidak benar jika anak memiliki satu kecerdasan saja seperti kecerdasan akademik semata.

Mona Ratuliu Ungkap Pentingnya Bergaul Lahir Batin dengan Anak

Psikolog Ratih Ibrahim mengatakan, kecerdasan majemuk anak yang dikemukakan oleh Howard Gardner bisa dikelompokkan menjadi tiga kecerdasan majemuk, yaitu kecerdasan kognitif yang berkaitan dengan daya nalar, kecerdasan psikomotor yang berkaitan dengan keseimbangan tubuh, dan psikososial yang berkaitan dengan kemampuannya berinteraksi dengan orang lain.

Semua kecerdasan ini bisa dikembangkan secara simultan dan bukan satu per satu. Karenanya, orang tua bisa memberikan stimulasi yang mengembangkan semua kecerdasan itu.

Bahaya Kecanduan Game Online pada Anak dan Cara Mengatasinya

"Waktu memilih kegiatan stimulasi harus yang tepat dan pas sesuai dengan kebutuhan dan usia anak. Anak juga tidak dilepas sendirian tapi ada interaksi sama anak," ujar Ratih saat ditemui di sebuah acara di Pantai Indah Kapuk, Jakarta.

Stimulasi merupakan pemberian rangsangan dari lingkungan yang meliputi orangtua, guru, dan orang dewasa di sekitarnya. Stimulasi yang baik akan memunculkan respons atau perilaku tertentu.

Ternyata, Bermain Bisa Jaga Daya Tahan Stress Anak

Tumbuh kembang anak yang dioptimalkan bisa mengembangkan potensi dan bakat anak menjadi lebih bagus. Demikian pula dengan ketiga kecerdasan baik kognitif, sosial dan emosi yang dioptimalkan akan membuat anak menjadi jago di usianya.

"Dengan demikian self esteem dia akan jadi positif. Dia bisa corat-coret, itu bagus, harus dipuji sehingga dia jadi percaya diri dan pada tahap perkembangan selanjutnya anak makin tumbuh menjadi percaya diri dan kreativitasnya makin berkembang," kata Ratih.

Praktisi dan Peneliti Neuroscience Dokter Aisah Dahlan

Mendidik Generasi Tangguh: Tips Dokter Aisah Dahlan Cegah Anak Terjerumus Liberalisme

Aisah Dahlan menjelaskan bahwa dalam membimbing dan mendidik anak, orangtua harus melibatkan orang lain, termasuk selektif memilih tempat untuk sekolah.

img_title
VIVA.co.id
1 Maret 2024