Anak Adiksi Terhadap Gawai Termasuk Gangguan Kesehatan

Anak-anak melihat gadget.
Sumber :
  • REUTERS/Dondi Tawatao

VIVA – Di era teknologi yang berkembang pesat, gadget atau gawai telah menjadi bagian dari kehidupan di masyarakat. Tidak hanya digunakan oleh orang tua, gawai pun telah banyak digunakan oleh anak-anak.

3 Cara Batasi Anak Main Gadget Agar Tak Kecanduan

Tidak sedikit dari anak-anak menjadi sulit terlepas dari gawai dalam berbagai situasi. Hal tersebut pun berdampak pada kecanduan anak pada gawai. Menurut Psikolog dan Founder Personal Growth, Ratih Ibrahim, fenomena tersebut tidak terlepas dari peran orang tua yang membuat anak menjadi kecanduan pada gawai. 

Diutarakannya, orang tua sering memberikan gawai kepada anaknya sebagai cara agar sang anak bisa tenang atau tidak bermain ke luar rumah. 

Bunda, Ini Cara Kenali Kondisi Anak Kecanduan Gadget

"Orang tua tanpa sadar mendorong anak adiksi pada gadget. Tanpa sadar justru peranan besar terpapar gadget," kata dia saat ditemui dalam acara bincang Shoppee Pentingnya Kegiatan Edukatif untuk Mengisi Liburan Anak di Pacific Century Place SCBD Jakarta, Sabtu 30 Juni 2018. 

Anak bermain gadget.

Terlalu Sering Main Gadget Picu Perubahan Perilaku Anak

Ratih menyebut, Badan Kesehatan Dunia telah menyatakan bahwa ketika anak adiksi dengan gawai, maka bisa dikategorikan termasuk ke dalam gangguan kesehatan dan menjadi masalah yang serius. 

"Kalau adiksi akan susah lepas, terutama ketika sudah terpapar sejak kecil nanti ketika masuk ke usia besar akan susah disembuhkan. Indikasi adiksi itu sendiri anak akan uring-uringan kalau enggak dikasih gadget sampai bobo pun sama gadget," kata dia. 

Dia pun menjelaskan, untuk orang tua bisa mengatur penggunaan gawai dengan batas maksimal 30 menit. Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah dengan membuat anak sibuk dengan berbagai kegiatan bermain. 

"Kalau anak mau main sepeda enggak apa-apa, jangan takut jatuh atau luka. Yang penting yang harus diperhatikan adalah keamanan si anak. Jangan sampai dia main sepeda di jalan raya," kata dia.

Ilustrasi anak bermain di RPTRA

Tidak hanya itu, Ratih juga memberikan saran dengan memberikan beberapa permainan yang menyenangkan, dan membutuhkan keahlian, agar anak tetap teredukasi. 

"Bisa dimulai dari merapikan baju di lemari. Itu keliatan sederhana, tapi menyenangkan," jelas dia. 

Orang tua pun kata dia, juga harus ikut dalam kegiatan permainan bersama anak, ini baik untuk membangun hubungan antara orang tua dan anak. 

"Hubungan penting, jiwa, roh diisi sama kita, orang tua. Itu jadi modalitas agar anak tumbuh menjadi pribadi yang kuat, enggak kesepian. Keterikatan itu penting," ujar Ratih.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya