Tips Pilih Permainan sebagai Media Belajar Si Kecil

Ilustrasi anak bermain.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Bermain menjadi penting bukan hanya memberikan kesenangan pada anak, tetapi juga menjadi sarana untuk belajar. Sebab, bermain berdampak membuat korteks prefrontal (pusat kendali otak) terasah, membuatnya lebih besar dan lebih cepat bekerja.

Siswa Madrasah Bermain MB Junior Bersama Iriana Jokowi dan OASE KIM 

Maka dari itu, penting memilih permainan si kecil bagi perkembangan otak mereka. Psikolog dan Pendiri TigaGenerasi, Saskhya Aulia Prima pun menjelaskan bahwa hal utama yang mesti diperhatikan orangtua adalah tidak membedakan antara mainan atau permainan dengan media belajar.

Kedua, yang perlu dipertimbangkan adalah apa yang ingin dipelajari anak.

Ajak Anak Main MB Junior, Cara Kemenag Kampanyekan Moderat Sejak Dini

"Sebenarnya orangtua jangan memperlakukan mainan dan media belajar sebagai dua hal yang berbeda. Jadi mainan itu ya media belajar kita. Orangtua mesti tahu apa yang mau dipelajari, nanti tinggal diterapkan," kata Saskhya saat ditemui dalam acara Early Learning Center (ELC) di Menara BTPN, Jakarta Selatan, Rabu, 14 November 2018.

Dia melanjutkan, jika orang ingin pandai matematika atau sains bisa mencari informasi bagaimana mengajarkan anak usia satu atau dua tahun belajar matematika dan sains.

Psikolog Ungkap Deret Stimulasi Tepat Bagi Anak Usia Dini, Si Kecil Pasti Suka!

Misalnya, orangtua ingin anaknya pintar matematika, bisa mulai dengan kategori barang atau mulai dengan kategori berat dan ringan.

"Mana yang lebih banyak dan mana yang lebih sedikit. Itu terlihat dari visualnya," ucap dia.

Kemudian, yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah dengan mengedukasi anak dengan cara menyenangkan melalui permainan secara terus menerus. Orangtua juga bisa memberi tahu anak bahwa permainan tertentu bisa memberikan manfaat bagi mereka sebagai media pembelajaran.

Ilustrasi anak bermain.

5 Rekomendasi Permainan, Bisa Tingkatkan Motorik Kasar dan Halus Anak Berkebutuhan Khusus

Tak sedikit dari orang tua yang dianugerahi anak berkebutuhan khusus, termasuk  Autism Spectrum Disorder atau autisme. Mereka tetap punya hak sama termasuk untuk bermain

img_title
VIVA.co.id
20 Oktober 2023