Jangan Ada Audrey Lain, 5 Hal yang Ortu Harus Lakukan Terkait Bullying

Ilustrasi anak yang mengalami bullying.
Sumber :
  • Pisabay/ anemone123

VIVA – Belakangan ini, kasus perundungan (bullying) di Indonesia kembali menjadi sorotan. Belum lama ini, seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Pontianak berinisial AU dianiaya oleh 12 orang siswa Sekolah Menengah Pertama. Kasus ini membuat AU harus menjalani perawatan di Rumah Sakit.

Katakan Tidak pada Tindakan Bullying di Lingkungan Sekolah

Memang tidak bisa dimungkiri bahwa kasus kekerasan atau bullying sering diterima oleh anak-anak dan remaja di sekolah. Sangat penting untuk menganggap serius kasus bullying. Mengingat efeknya yang begitu serius dan bisa memengaruhi rasa aman dan harga diri anak-anak.

Dalam ulasan yang diberikan oleh D'Arcy Lyness, PhD dalam website kidshealth.org pada kasus yang terparah, tindakan bullying bisa menyebabkan beragam tragedi mengerikan seperti seperti bunuh diri dan penembakan di sekolah.

Pelajar SD di Simalungun Jadi Tersangka Kasus Perundungan, Ini Penjelasan Polisi

Maka penting bagi orang tua untuk mengajarkan anak mengenai tindakan bullying. Bullying adalah penyiksaan yang disengaja secara fisik, verbal, atau psikologis. Mulai dari memukul, mendorong, menyebut nama, memberikan ancaman, dan mengejek hingga memeras uang dan harta.

Bukan hanya itu saja, tindakan bullying juga bisa dilakukan seseorang dengan menyebarkan desas-desus tentang mereka sehingga si korban dijauhkan atau dikucilkan dari lingkungan pertemanannya. Selain itu, tindakan bullying saat ini juga sering menggunakan media sosial atau pesan elektronik untuk mengejek orang lain atau melukai perasaan mereka.

Marak Kejadian Perundungan, Kemenkes Lakukan Skrining Kesehatan Jiwa Pada Calon Dokter Spesialis

Ilustrasi cyberbullying.

Untuk memutus rantai bullying ini, orang tua juga memiliki peran penting di dalamnya. Maka dari itu selalu berkomunikasi dan berikan rasa nyaman kepada anak dan menanyakan hal apa yang terjadi dengannya di sekolah.

Menjadi orang tua yang mau mendengarkan dan selalu memberikan dukungan dan kenyamanan untuk anak bercerita menjadi penting. Mengingat banyak anak enggan memberi tahu orang tua tentang kekerasan yang dialaminya karena merasa malu atau khawatir akan reaksi yang ditimbulkan ketika mereka bercerita.

Mereka takut orang tua mereka tidak akan memercayai mereka atau melakukan apa pun tentang hal itu. Atau anak-anak khawatir orang tua akan mendesak mereka untuk melawan ketika mereka takut.

Ketika terjadi komunikasi dan anak Anda bercerita tentang hal yang dialaminya, ingatkan anak Anda bahwa dia tidak sendiri. Tekankan bahwa pelaku bullying-lah yang berperilaku buruk bukan anak Anda. Yakinkan anak bahwa Anda akan mengetahui apa yang harus dilakukan tentang hal itu bersama.

Sebagai orang tua Anda juga harus memberi tahu kondisi anak kepada kepala sekolah, atau guru BP. Mengingat mereka sering berada dalam posisi untuk memantau dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah masalah lebih lanjut.

Tanggapi dengan serius jika Anda mendengar ada ancaman fisik. Dalam kasus tertentu, jika Anda memiliki kekhawatiran serius tentang keselamatan anak, Anda mungkin perlu menghubungi pihak yang berwenang.

Selain itu, penting untuk mendekati orang tua si pem-bully. Tetapi dalam kebanyakan kasus, guru atau guru BP adalah yang terbaik untuk dihubungi terlebih dahulu.

Di sisi lain, orang tua dapat membantu anak-anak belajar bagaimana menghadapi tindakan intimidasi jika itu terjadi. Bagi beberapa orang tua, mungkin tergoda untuk menyuruh anaknya melawan sang pem-bully. Mengingat rasa kekesalan dan kekecewaan Anda dengan nasib sang buah hati.

Tetapi penting untuk menasihati anak-anak untuk tidak menanggapi intimidasi dengan melawan. Itu dapat dengan cepat meningkat menjadi kekerasan, masalah, dan seseorang terluka. Sebaliknya, yang terbaik adalah menjauh dari situasi, bergaul dengan orang lain, dan memberi tahu orang dewasa.

Ilustrasi bullying.

Berikut adalah lima strategi lain untuk didiskusikan dengan anak-anak yang dapat membantu memperbaiki situasi dan membuat mereka merasa lebih baik:

1.Hindari pengganggu dan gunakan sistem buddy

Gunakan kamar mandi yang berbeda jika pem-bully ada di dekat anak. Pastikan anak bersama seseorang sehingga dia tidak sendirian dengan si pengganggu.

Berteman dengan seorang teman di bus, di lorong-lorong, atau saat istirahat - di mana pun penindas itu berada. Tawarkan untuk melakukan hal yang sama kepada teman lainnya.

2. Tahan amarahnya

Sangat wajar jika anak Anda marah dengan tindakan bullying yang diterimanya. Tetapi jika anak Anda marah malah membuat sang pem-bully merasa lebih kuat.

Berlatihlah untuk tidak bereaksi dengan menangis atau terlihat marah atau kesal. Dibutuhkan banyak latihan, tetapi ini adalah keterampilan yang berguna untuk menghindari radar penindas. Terkadang anak-anak merasa berguna untuk mempraktikkan strategi "mendinginkan" seperti menghitung sampai 10, menuliskan kata-kata marah mereka, mengambil napas dalam-dalam, atau berjalan pergi.

3. Bertindak berani, berjalan pergi, dan abaikan si penindas

Minta anak dengan tegas dan jelas katakan pada penindas untuk berhenti, lalu pergi. Dengan mengabaikan penindas, menunjukkan bahwa anak tidak peduli. Akhirnya, pelaku intimidasi mungkin akan bosan dan tidak mencoba mengganggu anak Anda.

4. Beri tahu orang dewasa.

Ingatkan anak bahwa guru, kepala sekolah, orang tua, semuanya dapat membantu menghentikan intimidasi.
Bicara tentang itu.

5. Minta anak untuk berbicara dengan seseorang yang dipercayainya

Yakinkan anak mereka bisa berbicara dengan orang yang ia percaya dan bisa membantunya seperti guru, saudara kandung, atau teman.

Orang-orang tersebut bisa menawarkan beberapa saran yang bermanfaat. Bahkan jika mereka tidak dapat memperbaiki situasi, itu mungkin membantu anak Anda merasa tidak sendirian.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya