#TanyaDokter: Mimisan yang Dianggap Tak Normal dan Mengkhawatirkan

dr. Fransiska Farah, Sp. A, M.Kes.
Sumber :
  • Dokumentasi RSPI

VIVA – Panik saat mengetahui si kecil mimisan, hal ini sering dialami oleh para orang tua. Tapi, bagaimana sebaiknya menangani mimisan pada anak? 

Pentingnya Kesehatan di Masa Golden Age Anak, Bakal Tentukan Kondisi Masa Depan

Lewat rubrik #TanyaDokter, masalah mimisan pada anak dibahas lebih jauh. Bersama dr. Fransiska Farah, Sp.A, M.Kes yang merupakan Dokter Spesialis Anak yang berpraktik di RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, informasi seputar mimisan dikupas tuntas. Yuk simak pemaparannya berikut ini. 

Dok normalkah mimisan pada anak? Mimisan seperti apa yang bisa dianggap tak normal dan harus dikhawatirkan?

Waspada Bahaya Diare pada Anak! Kenali Gejalanya Segera!

Mengenai mimisan, berikut penjelasan dr Fransiska, "Mimisna adalah keluarnya darah dari rongga hidung, akibat pecahnya pembuluh darah pada bagian depan hidung atau bagian belakang hidung. Mimisan adalah hal yang sebetulnya tidak perlu dikhawatirkan," kata dr Fransiska.

Menurutnya, mimisan terjadi karena beberapa faktor, misalnya karena anak sering menggaruk hidung, atau pada udara yang kering atau memang lingkungannya yang kelembabannya sangat kurang atau memang pada kasus di mana anak-anak mengalami infeksi saluran atas atau pilek. 

Catat Moms, Ini Trik Si Kecil Aman Bermain di Tengah Suhu Panas Ekstrem

"Paparan asap rokok atau asap yang lain itu juga bisa menyebabkan mimisan pada anak." 

Seperti apa mimisan yang harus dikhawatirkan?
Mimisan yang harus dikhawatirkan pada anak adalah, jika anak itu seringkali berulang kasus mimisannya dan disertai kasus sakit kepala yang berat. Hal seperti ini perlu diwaspadai karena bisa dicurigai karena suatu kasus yang disebakan oleh tumor nasofaring, atau tumor yang ada pada bagian belakang hidung.

"Yang kedua kasus mimisan yang harus dicurigai jika anak itu seirng mengkonsumsi obat anti pembekuan darah dalam jangka panjang atau punya riwayat keluarga dengan penyakit gangguan pendarahan, atau mengkonsumsi obat inflamasi non steroid dalam jangka panjang."

Penanganan
Untuk penangannanya, dr Fransiska mengatakan posisi anak harus dalam keadaan duduk. "Posisi anak didudukkan, tidak berbaring. Posisi duduk agak membungkuk ke depan fungsinya agar supaya darah tidak tertelan ke tenggorokan atau masuk ke dalam paru. Kedua, ayah atau ibu bisa menekan cuping hidung anak selama 10-15 menit, anak diarahkan bernafas melalui mulut."

Ketiga, minta anak mengulum batu es, agar air atau udara dingin yang ada di sekitar mulut akan membuat pembuluh darah itu mengeriput atau mengecil. Kalau terlalu sering mimisan, bisa digunakan obat resep semprot atau dengan kapas basah selipkan ke dalam rongga hidung.

Gunakan Daun Sirih
"Kalau dipakai daun sirih gimana? Fugsi daun sirih memang fungsinya memberikan penekanan untuk menghentikan darah, mengandung zat yang bisa membantu mempercepat penghentian darah."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya