Dear Bumil, Ini Menu Sehat untuk Cegah Anak Stunting

Ilustrasi ibu dan anak/parenting/bayi.
Sumber :
  • Freepik/gpointstudio

VIVA – Guru Besar Ilmu Gizi FEMA IPB Prof. Dr. Hardinsyah menjelaskan masalah stunting harus diawali dengan prinsip pencegahan, yakni mencegah sedini mungkin. Pencegahan stunting dimulai dari porsi isi piring dengan kandungan gizi seimbang, salah satunya untuk pembentukan kolagen bagi kebutuhan tulang rawan.

Soal Program Makan Siang Gratis, Ibu Hamil dan Balita juga Perlu Dukungan untuk Cegah Stunting

“Artinya remaja sehat bergizi baik kemudian calon pengantin yang sehat dan bergizi baik merupakan langkah awal mencegah anak stunting,” ucapnya, dikutip dari laman Kementerian Kesehatan.

Lebih lanjut ia menjelaskan, kandungan gizi seimbang bisa didapatkan dari pangan yang banyak beredar di masyarakat. Untuk ibu hamil atau sebelum bayi lahir pangan yang dianjurkan setiap kali makan adalah ikan minimal 4 kali seminggu dengan porsi minimal 75 gr – 100 gr, 1-2 butir telur sehari, susu, pangan hewani, dan lauk pauk.

Bantah Aturan Makan 3 Kali Sehari, Zaidul Akbar: Di Kitab Gizi Manapun Tidak Ada Anjuran Itu

"Tetapi secara umum kalau sudah makan 3 jenis lauk pauk setiap hari maka semua kebutuhan asam amino esensial untuk pembentukan kolagen sudah terpenuhi," tambahnya.

Sementara itu pangan yang terbukti mencegah stunting setelah bayi lahir adalah ASI, berbagai MP ASI, telur setelah 1 tahun 1 butir sehari kalau setelah 6 bulan antara setengah sampai satu butir telur sehari, kemudian diberi susu pertumbuhan, pangan hewani, dan lauk pauk.

Kepala BKKBN: Supaya Anak Tidak Stunting, Beri ASI Eksklusif 6 Bulan!

Ilustrasi hamil/ibu hamil.

Photo :
  • Freepik/user18526052

Aturan Makan Ibu Hamil

Lantas, apa saja pangan yang disarankan? Prof Hardinsyah menegaskan bahwa seporsi makanan pokok terdiri dari nasi sebanyak 100 gr atau 1 piring sedang dan dapat diganti dengan ubi jalar kuning 1 buah ukuran sedang atau 135 gr.

Lalu, lauk hewani merupakan 1 porsi ikan pepes 45 gr atau 1 potong ukuran sedang. Lauk hewani bisa diganti dengan daging ayam 1 potong ukuran sedang 40 gr. Untuk lauk nabati bisa dengan 1 porsi tempe goreng 50 gr atau 1 potong ukuran sedang. Lauk nabati dapat diganti dengan tahu 2 potong ukuran sedang 100 gr.

Untuk sayuran bisa dengan 1 porsi sayur bayam 100 gr sebanyak 1 mangkok kecil atau dapat diganti dengan kacang panjang 1 gelas sayuran 100 gr. Kebutuhan buah bisa dengan 1 porsi pisang ambon 50 gr atau 1 buah pisang ukuran sedang, dapat diganti dengan jeruk manis 1 buah ukuran sedang sebanyak 100 gr. 

Selanjutnya untuk minuman terdiri dari 1 porsi susu atau air putih satu gelas 250 ml. Nah, aturannya sendiri sudah dijelaskan dalam pangan gizi seimbang berdasarkan Permenkes nomor 41 tahun 2014, antara lain:

Makan Pagi

Bagi ibu hamil pada makan pagi terdiri dari makanan pokok. Selain itu, ada selingan untuk setelah sarapan. Untuk makan pokok mencakup 1 porsi, lauk hewani 1/2 porsi, lauk nabati 1/2 porsi, sayur 1 porsi, buah 1 porsi, gula 1 porsi, lemak 1 porsi, dan air putih atau air mineral 2 porsi. Kemudian makanan selingan pagi yaitu makanan pokok 1/2 porsi, buah 1 porsi, dan air minum 1 porsi.

Makan Siang

Sama halnya untuk makan siang, juga harus lengkap. Terdiri dari makanan pokok 1 porsi, lauk hewani 1/2 porsi, lauk nabati 1/2 porsi, sayur 2 porsi, buah 1 porsi, lemak 2 porsi, dan air putih 2 porsi. Untuk makanan selingan siang terdiri dari makanan pokok ½ porsi, gula 1 porsi, air putih 1 porsi.

Ilustrasi parenting/orangtua dan anak/anak makan.

Photo :
  • Freepik/freepik

Makan Malam

Selanjutnya untuk makan malam juga tak berbeda terdiri dari makanan pokok 1 porsi, lauk hewani 1/2 porsi, lauk nabati 1/2 porsi, sayur 1 porsi, buah 1 porsi, lemak 1 porsi. Tentunya, asupan cairan harus mencukupi yang terdiri dari susu 1 porsi dan air minum 2 porsi.

Aturan Makan Bayi

Sementara bagi bayi usia 0 – 24 bulan harus diberi ASI. Selanjutnya, bayi pada usia 6 – 9 bulan mulai diberi MP ASI berupa makanan lumat, pada usia 9 – 12 bulan diberi MPASI makanan lembek. Pada usia 12 – 24 bulan mulai diberi makanan keluarga.

Frekuensi makan bagi bayi per hari usia 6 – 9 bulan sebanyak 2–3 kali makanan lumat + 1 – 2 kali makanan selingan ditambah ASI. Jumlah setiap kali makan terdiri dari 2 – 3 sendok makan penuh setiap kali makan dan tingkatkan secara perlahan sampai setengah dari cangkir mangkok ukuran 250 ml tiap kali makan.

Pada usia 9–12 bulan diberi 3–4 kali makanan lembek + setengah kali makanan selingan ditambah ASI. Porsi makanan sebanyak setengah mangkuk ukuran 250 ml.

Selanjutnya untuk bayi usia 12 – 24 bulan sebanyak 3 – 4 kali makanan keluarga ditambah 1 – 2 kali makanan selingan plus ASI. Jumlah setiap kali makan sebanyak ¾ mangkuk ukuran 250 ml.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya