Perkenalkan Si Kecil Cara Cuci Tangan Lewat Buku

Anak cuci tangan pakai masker
Sumber :
  • Pixabay/ huunghidt

VIVA – Mencuci tangan merupakan bagian dari perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang tengah digencarkan sejak pandemi COVID-19 melanda. Sayangnya, banyak masyarakat yang tak menerapkannya pada anak sejak dini sehingga merasa sulit membantu si kecil rajin mencuci tangan.

5 Tips Pilih Camilan Sehat Buat Anak, Jangan Cuma Lezat Bun!

Psikolog Anak dan Keluarga Samanta Elsener, M. Psi., menuturkan bahwa mengajarkan anak mencuci tangan sudah seharusnya sebagai bagian dari kebiasaan sehari-hari. Namun rupanya, cukup sulit menerapkannya secara mendadak sehingga masih banyak anak yang belum sadar untuk mencuci tangan setiap usai melakukan aktivitas. Lantas, apa sih yang bisa para moms lakukan?

"Kita perlu bangun koneksi dulu ke anak-anak. Medianya lewat buku. Ajak anak-anak juga ke luar rumah agar lebih tahu dunia luar," ujarnya dalam keterangan pers Erlangga for Kids.

Baru Lunas di Usia 45 Tahun, Meisya Siregar Ingatkan Gen Z Soal Rumah KPR

Ilustrasi cuci tangan.

Photo :
  • Freepik/ededchechine

Samanta menyarankan agar dapat memberikan buku bacaan menjelang tidur di malam hari sehingga anak lebih menyerap memori. Di dalam buku, kata dia, ada waktu anak merasa lebih gembira dengan gambar yang ada sehingga timbul rasa penasaran untuk melakukannya.

Orang Tua Pratama Arhan Langsung Sholat Dhuha dan Doakan Indonesia ke Final

"Buku itu sebagai media untuk anak-anak cuci tangan. Kalau nggak ada buku, cuma bilang ayo cuci tangan, susah. Tapi agar anak lebih sadar, bacain buku," imbuhnya.

Namun tak dipungkiri bahwa si kecil lebih banyak berinteraksi dengan gadget ketimbang buku bacaan di era perkembangan digital ini. Maka, para orang tua bisa secara perlahan mengajak si kecil mulai menikmati momen bersama terlebih dahulu untuk lama kelamaan mengenalkan buku bacaan.

"Bikin koneksi sama anak. Kalau di rumah ada teras, mulai dari situ. Menikmati udara luar dulu. Lama-lama alihkan, coba tunjukkan ada burung, kupu-kupu. Jangan dipaksa. Pelan-pelan kasih umpan dulu. Ajak perhatikan sekitarnya," terangnya.

Cara lain yang bisa dilakukan, kata Samanta, dengan menjadikan baca buku sebagai konsekuensi. Semisal, anak terlalu lama melihat gadget maka konsekuensinya dengan mengharuskan membaca buku lebih banyak sehingga anak terbiasa.

"Bikin aktivitas bersama di rumah dengan konsekuensi. Konsekuensi ini yang membangun karakter anak. Misal anak terlalu lama lihat gadget, konsekuensinya besok tidak ada waktu main gadget dan baca buku lebih banyak," pungkasnya.

Bicara soal buku, Erlangga for Kids (Imprint Penerbit Erlangga) mengadakan peluncuran buku Buku Cerita Seri Anak Hebat. Acara peluncuran buku ini dikemas melalui perbincangan manis dengan narasumber terbaik yang sangat berpengalaman di bidangnya dengan tema “Orang Tua Cerdas, Anak Hebat & Sehat”. Buku Cerita Seri Anak Hebat, terdiri atas 4 judul yaitu Pentingnya Main di Luar Kelas, Pentingnya Air Bersih, Pentingnya Vaksinasi, dan Pentingnya Cuci Tangan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya