Jangan Sepelekan Alergi, Picu Anak Mudah Stres Hingga Di-Bully

ilustrasi anak.
Sumber :
  • Freepik

VIVA Parenting – Sebagian orangtua belum memahami dampak alergi yang bisa memicu pada kondisi kesehatan si kecil, baik itu fisik maupun mental. Tak sedikit anak yang memiliki alergi berkaitan dengan kondisi kecemasan ketika sedang berada di lingkungannya dan pada akhirnya berdampak pada masalah perundungan atau bullying.

Moana Dijuluki Duta Nyungsep Sama Ria Ricis Karena Sering Jatuh, Teuku Ryan Khawatirkan Mentalnya

"Kondisi alergi yang dialami anak bukan hanya memengaruhi kesehatan fisik, namun juga dapat memengaruhi kondisi psikologi si kecil dan orangtuanya," ujar Psikolog anak, Anastasia Satriyo M.Psi., Psi, dalam webinar Bicara Gizi’ dengan topik ‘Peran Serat Terhadap Kesehatan Saluran Cerna dan Alergi pada Anak’ oleh Danone Specialized Nutrition Indonesia, baru-baru ini.

Bukan tanpa alasan, Anastasia menyebutkan bahwa ketika anak mengalami alergi, terutama pada makanan, membuat kepercayaan dirinya menurun. Dengan menurunnya rasa percaya diri, anak jadi sulit untuk bersosialisasi hingga akhirnya timbul kecemasan berlebihan.

Bejat! Ayah Setubuhi Anak Kandung Selama 5 Tahun, Korban 2 Kali Melahirkan

"Merasa badannya merasa ringkih, karena makan ini teman-teman lain enggak apa-apa, kok aku apa-apa, dia cemas, aku boleh enggak ya makan ini, dan isunya akan lebih banyak ketika dia keluar rumah," bebernya.

Ilustrasi anak bermain.

Photo :
  • Pixabay
5 Kesalahan Parenting Anak Remaja yang Sering Dilakukan Orang Tua

Dampak psikologis dari alergi makanan seringkali membuat orangtua memikirkan dan mengkhawatirkannya serta menjadi cemas, terkadang lebih serius daripada alergi makanan itu sendiri. Anastasia menegaskan bahwa hal ini tergambar dalam sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa 41 persen orangtua yang memiliki anak dengan kondisi alergi melaporkan dampak yang signifikan pada tingkat stres mereka. 

"Oleh karena itu, alergi bukan hanya dapat memengaruhi pada psikologis si kecil, namun orangtua akan turut merasakan efeknya secara langsung," tegasnya.

Faktanya, sekitar 10 persen anak pada satu tahun pertama mengalami reaksi alergi terhadap makanan yang diberikan. Alergi makanan secara signifikan memengaruhi tumbuh kembang dan kualitas hidup. 

Selain memengaruhi kesehatan dan fisik anak, alergi makanan juga dapat memengaruhi kualitas hidup anak seperti terbatasnya pemilihan makanan di luar rumah dan di sekolah, kecemasan timbulnya reaksi alergi jika tidak sengaja mengonsumsi makanan tersebut, serta berisiko mengalami bullying di sekolah.

Ilustrasi anak marah

Photo :
  • Pixabay/ Mandyme27

"Ini terkait juga dengan isu bullying, misalnya, 'enggak asik, ah, kamu enggak bisa makan ini, enggak bisa main kayak gini'," tambah Anastasia.

Dalam aspek perkembangan anak, gangguan alergi akan bisa berdampak pada fisik, sosial, dan kognitifnya. Kondisi psikologis yang berpeluang terjadi oleh anak-anak dengan kondisi alergi seperti gangguan daya ingat, kesulitan bicara, konsentrasi berkurang, hiperaktif dan lemas, sehingga anak akan menjadi cenderung kurang percaya diri saat bersosialisasi dengan teman sebayanya. 

"Penting untuk diperhatikan agar orangtua sebaiknya tidak panik saat reaksi alergi pada anak muncul. Segera konsultasikan pada dokter ahli untuk mengetahui penyebab alergi pada si kecil dan menekan risiko dampak buruk tidak terjadi," bebernya.

Anastasia juga mengimbau agar orangtua mampu menciptakan suasana yang nyaman bagi anak untuk mengontrol emosinya mulai dari memberi ruang diskusi hingga mengajari proses regulasi emosi. Dengan begitu, anak pun akan merasa lebih nyaman sehingga proses pemulihan alerginya akan lebih mudah.

"Orangtua dengan anak yang memiliki kondisi alergi juga harus tetap bisa mendukung anak dengan golden stimulation atau memberikan stimulasi yang tepat sesuai dengan tahapan pertumbuhan anak agar anak dapat tumbuh menjadi anak hebat," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya