Catat! Inilah 5 Kunci Siap Menjadi Orangtua

Ilustrasi parenting/orangtua dan anak.
Sumber :
  • Freepik/freepik.diller

VIVA Parenting – Persiapan menjadi orangtua yang baik bukan hanya menjadi mapan secara materi, tetapi juga harus memiliki kesiapan yang matang secara psikologis untuk menciptakan keluarga yang harmonis. 

Bukan Hanya Menyenangkan, Ini 5 Manfaat untuk Anak Saat Main di Playground

Calon ayah atau ibu tentunya ingin memberikan pendidikan yang baik bagi anak-anaknya. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Untuk itu penting untuk memahami cara untuk siap menjadi orangtua untuk menjadi bekal ilmu parenting, terutama bagi wanita yang rentan mengalami stres pasca melahirkan.

Tragedi DBD, Kisah Meninggalnya Seorang Anak di Lampung

Berikut ini adalah 5 kunci siap menjadi orang tua, seperti yang dijelaskan oleh Psikolog Alsi Mega Marsha Tengker atau Caca Tengker, dalam acara talkshow di Morula IVF Indonesia beberapa waktu lalu.

1. Menerima Peran Baru sebagai Orangtua
Sebelum anak lahir, wanita berperan sebagai istri yang tugasnya melayani sang suami. Namun setelah melahirkan, wanita memiliki tanggungjawab tambahan yaitu menjadi seorang ibu yang harus merawat anak-anaknya yang merupakan titipan dari Tuhan.

Ustaz Khalid Basalamah: Orangtua Gak Wajib Kasih Nafkah ke Anak Laki-laki Jika Sudah Baliqh

Peran baru sebagai orang tua tentunya akan memberikan beberapa perubahan dalam kehidupan wanita. Seperti perubahan tanggungjawab, perubahan pola hidup, dan penyesuaian dengan kebutuhan keluarga.

Ilustrasi parenting/orangtua dan anak.

Photo :
  • Freepik/senivpetro

Sebelum menerima peran baru sebagai orang tua, ada beberapa hal yang perlu dipahami terlebih dahulu, yaitu mengenali karakteristik diri, karakteristik pasangan, dan karakteristik anak.

"Anak itu titipan, walaupun anak itu keluar dari badan kita dan dihasilkan dari dua sel antara kita dan suami, tapi dia bukan diri kita. Jadi kita harus kenalan sama anak, supaya tahu karakternya atau sifatnya seperti apa," ujar Caca Tengker.

2. Mengelola Harapan
Anak menjadi harapan yang begitu besar bagi setiap orang tua, oleh karena itu banyak orang tua yang merasa kecewa ketika memiliki anak yang tidak bisa menjadi seperti apa yang mereka harapkan.

Mengelola harapan menjadi kunci kedua yang penting dalam kesiapan menjadi orang tua dengan tujuan untuk memiliki koneksi yang lebih baik dengan anak.

Ada dua hal yang perlu dilakukan untuk mengelola harapan. Pertama adalah mengidentifikasi harapan dengan pasangan, lalu temukan kesesuaian dan ketidaksesuaian harapan tersebut.

Ilustrasi parenting/orangtua dan anak/anak makan.

Photo :
  • Freepik/freepik

Contohnya ketika seorang istri mendambakan kehadiran anak perempuan sementara suaminya ingin punya anak laki-laki.

Dari kasus itu dapat dilihat kesamaan harapannya bahwa pasangan itu berharap ingin memiliki anak, namun ketidaksamaannya terletak pada jenis kelamin anak yang diinginkan.

Poin Kedua untuk mengelola harapan adalah menyatukan harapan, di mana pasangan suami istri harus mendiskusikan lebih dalam soal kesamaan dan perbedaan mereka dalam hal ingin punya anak

3. Mengatur Prioritas
Setelah calon orang tua bisa mengelola harapan dan menentukan mana yang harus dijaga atau dilepaskan, dilanjut dengan menyadari hal yang menjadi prioritas dalan rumah tangga.

orangtua menemani anak belajar

Photo :
  • U-Report

Tips untuk mengelola prioritas adalah bertanya pada seorang ahli untuk peran baru yang dijalani, membuat list kegiatan, evaluasi kegiatan dalam daftar tersebut, dan berbagi tanggung jawab dengan pasangan.

4. Membuat Batasan Sehat
Membuat batasan berarti mengerti seberapa jauh Anda menginginkan orang lain untuk dekat secara emosional.

Membuat batasan bermanfaat untuk melihat seberapa jauh seseorang bisa mentolerir perbedaan dengan orang lain, sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam hubungan, serta melihat seberapa besar pengaruh orang lain terhadap hidup kita.

"Batasan yang sehat itu saat kita bisa saling menghargai batasan satu sama lain. Bisa dilakukan dengan komunikasi asertif. Di mana kita menganggap lawan bicara sama pentingnya dengan diri kita," jelas Caca.

5. Dukungan
Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan dukungan dan bantuan dari orang lain. Setiap orang perlu menyadari siapa saja orang di sekitar yang bisa mejadi pendukung dan membawa dampak positif untuk kehidupan.

Sebelum mulai memilih dan mengidentifikasi siapa saja orang yang bisa dekat dengan diri kita, tentukan dulu syarat yang sesuai dengan keinginan diri masing-masing, misalnya ingin dekat debgan orang yang bisa menjaga rahasia, orang yang tidak suka menghakimi, dan lainnya.

"Kesimpulannya, menjadi orang tua itu bukan sesuatu yang mudah. Kesiapan diri untuk menjadi orangtua itu sangat penting. Kemudian kenali karakteristik kita, pasangan dan anak. Lalu bangun komunikasi dengan mereka supaya bisa mendapatkan dukungan yang lebih baik," jelas Caca Tengker.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya