Heboh Stunting Gegara Gita Savitri, Ini 3 Trik Asah Perkembangan Anak

Gita Savitri.
Sumber :
  • Instagram @gitasav

VIVA Parenting – Stunting tengah ramai dibicarakan usai influencer Gita Savitri ‘menyentil’ netizen dengan kata tersebut di media sosial. Angka stunting pada anak di Indonesia masih di atas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sehingga membutuhkan berbagai upaya tepat dari untuk mengatasinya

Mengenali Tanda-Tanda Tantrum Tidak Normal pada Anak, Orang Tua Harus Merespons dengan Cermat

Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 menunjukkan, terjadi penurunan angka stunting sebesar 2,8 persen dibandingkan dengan 2021. Angka stunting saat ini menjadi 21,6 persen dengan target mencapai 14 persen pada 2024. Scroll untuk informasi selengkapnya.

“Angka stunting tahun 2022 turun dari 24,4 persen [tahun 2021] menjadi 21,6 persen. Jadi turun sebesar 2,8 persen," ungkap Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK), Syarifah Liza Munira.

Anutusias Punya Anak Perempuan, Alyssa Soebandono Sampai Lakukan Hal Ini

Ilustrasi stunting

Photo :
  • Direktorat P2PTM Kemenkes

Liza melanjutkan bahwa untuk dapat mencapai target 14 persen di tahun 2024 diperlukan penurunan rata-rata 3,8 persen per tahun. Selain stunting, dalam SSGI juga mengukur tiga status gizi lainnya, yakni balita wasting (penurunan berat badan), underweight (berat badan kurang), dan overweight (berat badan berlebih). 

Skenario Tante Bunuh Keponakan di Tangerang, Ambil Perhiasan Korban Biar Dikira Kasus Pencurian

Meski angka stunting menurun, angka balita wasting dan underweight mengalami peningkatan. Yakni angka wasting naik 0.6 persen dari 7,1 persen pada 2021 menjadi 7,7 persen pada 2022.

Maka dari itu, tumbuh kembang optimal anak merupakan hal penting yang harus menjadi perhatian utama bagi para orang tua, termasuk di usia sekolah. Pada usia ini, ada aspek penting tumbuh kembang anak yang perlu diperhatikan yaitu aspek fisik, bahasa, kognitif dan sosial atau emosional sehingga peran orangtua sangat dibutuhkan untuk mendukung dengan optimal.

Terdapat beberapa kebutuhan yang perlu diperhatikan sesuai dengan tahapan usianya untuk bantu mengoptimalkan pertumbuhan anak. Maka dari itu, sebaiknya para ibu mengetahui tips dan trik yang dapat membantu tumbuh kembang anak di periode emasnya. 

Berikut beberapa kebutuhan yang perlu diperhatikan untuk mengawal tumbuh kembang anak:

1. Memenuhi nutrisi
Asupan nutrisi merupakan faktor penting yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak. Pemberian nutrisi yang berkualitas dapat menentukan kecerdasan, kesehatan, dan tumbuh kembang optimal si kecil. Pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak sangat mempengaruhi tumbuh kembangnya.

Oleh karena itu, berikan makanan sesuai dengan kebutuhan nutrisi anak pada setiap tahapan pertumbuhan. Selain itu, vitamin dan mineral juga sangat penting untuk mengatur keseimbangan kerja tubuh dan kesehatan secara keseluruhan.

Ilustrasi ibu dan anak.

Photo :
  • Shimajiro.id

2. Memberikan stimulasi yang tepat
Selain nutrisi, stimulasi juga sangat penting untuk mengoptimalkan perkembangan anak. Sebagai contoh, si kecil harus dilatih untuk merangkak, duduk, berdiri, dan berjalan sesuai dengan usia perkembangannya agar ia memiliki kemampuan motorik kasar yang baik.

Begitu pula dengan kemampuan bahasa, tanpa stimulasi bahasa dengan mengajak si kecil berbicara, ia tidak akan memiliki kemampuan bahasa yang baik. Stimulasi yang baik meliputi semua aspek, di antaranya kemampuan motorik kasar, halus, bahasa, kognitif, dan sosial emosional.

Orangtua bisa mengajak anak bermain sambil belajar dan mengasah otaknya. Maka, penting untuk memberikan dukungan lengkap bagi si kecil yang terdiri dari pemenuhan nutrisi, dan stimulasi yang tepat untuk mendukung dan mengasah potensi prestasi anak. Sebab, usia dini merupakan masa emas, dan ini merupakan waktu yang paling penting untuk merangsang kemampuan motorik kasar anak. 

Salah satu caranya adalah dengan mengajak anak bergerak aktif. Misalnya, mengajak anak bermain sambil berlatih motorik dengan bermain bola dan memasukkannya ke keranjang berguna untuk melatih keterampilan motorik manipulatifnya, yaitu gerakan ketika anak bermain dengan objek tertentu.

3. Penuhi kebutuhan vitamin dan mineral
Penting untuk dipahami bahwa vitamin dan mineral merupakan mikronutrien yang berperan dalam proses tumbuh kembang anak serta membantu menjaga kesehatan anak, baik fisik maupun kognitif. Vitamin dan mineral untuk anak yang dimaksud di antaranya seperti zat besi, kalsium, yodium, magnesium atau vitamin A, B, C, atau D. 

Dampak Anak Tak Terpenuhi Kebutuhan Vitamin
Berbagai vitamin dan mineral ini memungkinkan tubuh untuk memproduksi enzim, hormon, dan zat lain yang dibutuhkan tubuh untuk bertumbuh dan berkembang secara optimal. Oleh karena itu, bila kebutuhan mikronutrien ini tidak terpenuhi, anak menjadi lebih rentan terhadap penyakit serta memiliki perkembangan fisik dan kemampuan kognitif yang terhambat.

Ilustrasi anak sedang makan

Photo :
  • Pixabay/vikvarga

Healthcare Communicator Kalbe Nutritionals, dr. Adeline Devita, mengatakan bahwa berdasarkan Peraturan Kementerian Kesehatan (PERMENKES 2019), anak usia sekolah membutuhkan asupan vitamin dan mineral 20 persen lebih tinggi dibandingkan anak usia balita karena dibutuhkan konsentrasi yang lebih tinggi saat anak usia sekolah dasar, untuk mengasah perkembangan motorik dan kognitif, dan diperlukan energi lebih agar anak tetap aktif.

Jika kebutuhan vitamin dan mineral tidak tercukupi di anak usia sekolah, risiko yang dapat terjadi adalah konsentrasi belajar kurang optimal, gangguan perkembangan saraf dan otak serta daya tahan tubuh menurun. 

"Untuk itu dibutuhkan suplementasi vitamin dan mineral untuk mencukupi kebutuhan harian si kecil," ujarnya.

Assistant Brand Manager Blackmores Indonesia Brian Atmadjaja mengatakan bahwa pihaknya terus berkomitmen memberi nutrisi terbaik melalui inovasi terbaru berupa multivitamin anak rendah gula dengan rasa vanila dan stroberi yang disukai anak.

Multivitamin tersebut seperti Blackmores Koalakids Multi Chewables diklaim mengandung 12 vitamin dan 6 mineral seperti vitamin A, B kompleks, C, D3, E, zinc, zat besi serta vitamin dan mineral lainnya untuk mendukung eksplorasi belajar si kecil dengan kebaikan dari alam.

"Memberikan nutrisi yang baik dari makanan maupun suplemen vitamin menjadi salah satu faktor penting untuk menstimulasi perkembangan anak secara maksimal, tak terkecuali dalam melahirkan generasi yang cerdas dan berprestasi,” tandas Head of Brands Management & Digital Products Shopee Indonesia Daniel Minardi.

“Maka dari itu, penting bagi para orangtua memilih asupan vitamin yang tepat untuk anak, salah satunya seperti produk terbaru dari Blackmores yang telah diluncurkan secara resmi di platform Shopee,” sambungnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya