Jangan Abai Moms! Ini Dampak Anak Malas Menulis Gegara Sering Main Gawai

Ilustrasi anak menulis
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Parenting – Pasca pandemi adalah masa yang menantang bagi dunia pendidikan dasar. Perubahan pola perilaku dan gangguan pada keterampilan motorik anak menjadi tantangan tersendiri sehingga generasi muda justru tak terbiasa menulis dengan tangan dan hal itu berdampak buruk pada kemampuan jangka panjang.

Waspadai Pergaulan Bebas Anak: Kenali Dampak dan Tips Pencegahannya

Artis sekaligus pemerhati pendidikan keluarga, Shahnaz Haque, menilai bahwa menulis tangan bukan hanya bermanfaat bagi perkembangan otak, tetapi juga berperan penting dalam menjaga kesehatan mental anak-anak Generasi Z.

Namun, pasca dua tahun pandemi, guru-guru tentu harus bekerja ekstra untuk membiasakan anak-anak kembali menulis dengan tangan. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

6 Cara Efektif Mengurangi Mata Minus bagi Penderita dengan Tingkat Minus Rendah

"Upaya menghidupkan kembali kebiasaan menulis dengan tangan tentu bukanlah tugas yang mudah," kata Shahnaz, dalam keterangan pers SiDU, dikutip Jumat 26 Mei 2023.

Ilustrasi kidal atau menulis dengan tangan kiri.

Photo :
  • http://aisyahandgerard.blogspot.com
Bahaya Fatherless Bagi Anak, Rentan Terjebak Toxic Relationship

Di era pembelajaran jarak jauh, kebiasaan anak-anak untuk menulis di atas kertas dengan tangan mulai tergerus. Mereka lebih terbiasa mengetik di gawai.

Padahal, menulis dengan tangan adalah kecakapan dasar yang sangat penting dalam proses perkembangan dan pertumbuhan anak, terutama untuk perkembangan otak dan daya ingat. Kecakapan menulis ini sebenarnya dapat memperkuat tumbuhnya kecakapan yang lain.

Dalam sebuah studi yang diterbitkan di Jurnal Psychological Science oleh Johns Hopkins University (JHU), disebutkan bahwa menulis dengan tangan dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak dan memperbaiki motorik-perseptual mereka. 

Hal ini berdampak pada perkembangan literasi dan numerasi anak menjadi lebih cepat. Menulis dengan tangan justru lebih efektif daripada mengetik pada keyboard atau menonton video. Pernyataan tersebut merupakan hasil penelitian Wiley & Rapp pada 29 Juni 2021 lalu.

Anak menulis

Photo :
  • Anakislam.com

"Saat ini anak-anak memang lebih suka menggunakan gadget. Saya mendukung ada kegiatan menulis dengan tangan sejak dini. Bisa melatih mereka untuk lebih fokus dalam segi kognitif," ujar Widyaprada Ahli Madya Direktorat SD Kemdikbudristek RI Dr. Sugiyanto, S.IP., di kesempatan berbeda.

Sugiyanto turut menekankan pentingnya menulis tangan sejak dini. Selain bermanfaat untuk perkembangan otak dan keterampilan anak, menulis dengan tangan juga berdampak pada pertumbuhan mental secara keseluruhan.

Menulis dengan tangan bukan hanya membantu mereka memahami informasi lebih baik, tetapi juga mendukung perkembangan keterampilan motorik dan sosial mereka. 

"Jadi menulis dengan tangan bisa kita simpulkan bahwa sebagai aktivitas fisik yang menyenangkan," imbuhnya.

Robert Vallet (1969) dalam teori Embodied Cognitive Development (ECD) pun menekankan hal serupa. Bahwa kemampuan berpikir atau kognitif berasal dari aktivitas sensori-motorik.

Anak menulis

Photo :
  • Freepik

Ketika tangan bekerja dengan alat tulis, otak pun mengikuti. Menulis dengan tangan menjadi cara efektif untuk membuat anak lebih fokus, kreatif, dan mempertajam kemampuan daya ingat mereka.

Menghidupkan kembali kebiasaan menulis dengan tangan adalah salah satu upaya yang dilakukan SiDU untuk membantu Generasi Z kembali mengasah keterampilan motorik dan kognitif mereka. Ayo Menulis merupakan inisiatif SiDU yang telah berjalan sejak 2017. 

Di 2023 ini, SiDU berkolaborasi dengan Majalah CIA untuk mewujudkan gerakan edukasi melalui kegiatan pelatihan dan lomba menulis bertema "Harta Karun Indonesia".

Kegiatan ini akan diikuti oleh 500 sekolah dasar yang tersebar di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Bali, hingga NTT.

Ibu ajari anak menulis

Photo :
  • Developinghands.com

Program ini mendukung inisiatif pemerintah dalam meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi anak-anak Indonesia.

Founder Majalah CIA, Stefanie Augustin menambahkan bahwa, membaca dan menulis dengan tangan adalah hak dasar anak-anak dan merupakan cara yang efektif untuk membangun kemampuan penting lainnya.

"Kami sangat mendukung pemerintah dalam upaya meningkatkan literasi khususnya kemampuan menulis sejak dini. Kami percaya bahwa menulis dengan tangan adalah keterampilan penting dan dasar yang harus dikuasai oleh anak-anak," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya