- Freepik
VIVA Lifestyle – Mungkin masih banyak orangtua dari balita hingga anak-anak yang meyakini bahwa susu bermanfaat bagi tubuh. Meskipun susu menjadi sumber protein, kalsium, dan vitamin D yang baik, namun sebenarnya sumber makanan lain juga menyediakan nutrisi ini.
Jika pertanyaannya, apakan balita benar-benar membutuhkan susu? Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Terkait hal ini ahli gizi, Esti Nurwanti, S.Gz, MPH, RD, PhD angkat bicara. Susu bisa menjadi salah satu alternatif bagi anak untuk memenuhi kebutuhan gizi harian mereka.
Ilustrasi susu.
- Pixabay/manolofranco
“Karena kita setiap hari makannya gak sama jadi mungkin ada kalanya makan bisa lengkap dan memenuhi gizi baik protein lemak karbohidrat dan sebagainya tapi mungkin ada saatnya kita tidak bisa lengkapinya,,” kata dia saat ditemui awak media di kawasan Kuningan Jakarta Selatan, Senin 19 Februari 2024.
Dia menambahkan, ”Makanya perlu ada alternatif lain dan disukai anak itu biasanya susu. Jadi tidak secara otomatis perlu susu atau enggak. Karena kebutuhan kita itu dinamis,” jelas dia.
Esti menjelaskan lebih lanjut susu juga menjadi salah satu produk alternatif bagi anak dalam memenuhi kebutuhan protein harian mereka.
Ilustrasi susu.
- Freepik
Terlebih jika sumber protein dari makanan lain tidak maksimal lantaran pengolahan yang membuat kandungan protein tersebut rusak.
“Susu itu karena diseduh karena kalau andalkan sumber protein dari makanan lain, karena pengolahan yang salah dengan suhu tinggi dan sebagainya sehingga kualitas proteinnya tidak maksimal,” jelasnya.
Dia menambahkan,”Penyerapan zat gizi jadi tidak optimal. Maka perlu makanan yang bisa terjaga kandungan zat gizinya contohnya susu, karena hanya diseduh saja dan meminimalisir kehilangan zat gizi,” ujarnya.
Ilustrasi anak minum susu
- Pixabay/Candice_Rose
Namun Esti tetap mengingatkan bahwa orang tua tetap harus memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak dengan makanan gizi seimbang dan tidak mengandalkan susu saja.
“Seperti kita ketahui gizi seimbang dari zat gizi makro dan mikro yang sesuai dengan kebutuhan anak. Seperti kita bisa menggunakan isi piringku pada anak sesuai dengan usia. Makanya di situ kebutuhan karbohidratnya berapa, preoteinnya berapa, sayur dan buahnya dijelaskan tentu itu harus dipenuhi dan susu hanya sebagai pelengkap,” kata dia.
