Trik agar Anak Mau ke Dokter Gigi

Anak ke dokter gigi.
Sumber :
  • Pixabay/renatalferro

VIVA.co.id – Mengajak anak ke dokter gigi, seringkali menjadi perjuangan tersendiri bagi orangtua. Tak sedikit orangtua harus bisa berusaha membujuk, agar sang buah hati akhirnya bisa memeriksakan gigi ke dokter.

Sebenarnya, kondisi ini tidak perlu dilalui orangtua, jika sejak dini anak sudah diperkenalkan dengan dokter gigi. Ketua PB Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDG), drg. Farichah Hanum, M.Kes mengatakan, orangtua seharusnya bisa menjadi panutan bagi anak. Kalau orangtua juga takut dan tidak pernah ke dokter gigi, maka anak juga akan merasa hal yang sama.

"Yang terpenting adalah jangan membawa anak ke dokter ketika sedang sakit," kata Hanum di Serpong, Tangerang, Senin 20 Maret 2017.

Sebaiknya, menjaga kesehatan gigi dan mulut sudah dilakukan sejak dini. Bahkan, sejak anak tumbuh gigi pertama, orangtua sudah bisa membawa si kecil ke dokter gigi.

Saat itu dokter kemungkinan tidak akan melakukan tindakan apa-apa, tetapi dokter bisa memeriksa apakah pertumbuhan gigi anak baik. Selain itu, dokter juga akan memberitahu bagaimana cara menjaga kesehatan gigi anak.

"Kalau dokter gigi spesialis anak, dia akan punya teknik sendiri, bagaimana mendekati anak supaya mengerti dan tidak takut ke dokter gigi," ucap Hanum.

Namun, peran orangtua tetap penting dalam membangun kesadaran memeriksakan gigi rutin ke dokter. Luangkan waktu untuk bisa membawa anak ke dokter gigi, dan saat di rumah pun berikan contoh menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak

Menurut Hanum, orangtua juga bisa menunjukkan konsep menjaga kesehatan gigi dan mulut melalui cerita. Dengan begitu, ketika saatnya nanti dia butuh ke dokter gigi, dia tidak akan takut lagi. (asp)

Mengenal Manfaat Siwak untuk Kesehatan Gigi dan Mulut
Ilustrasi anak menyikat gigi.

Anak Usia 8-11 Tahun Paling Kritis Terhadap Masalah Gigi Permanen, Ini Penyebabnya Menurut Dokter

Survei SKRT-SKN mengungkapkan bahwa penyakit gigi dan mulut menduduki urutan pertama untuk 10 penyakit yang dikeluhkan masyarakat Indonesia dengan prevalensi 61 persen.

img_title
VIVA.co.id
25 Oktober 2023