- pixabay/ jakobing85
VIVA.co.id – Balita khususnya bayi umumnya mudah sekali terkena masalah pada fungsi saluran pencernaannya. Hal ini dikarenakan secara fisiologis atau fungsinya, saluran cerna pada bayi belum sempurna atau matang. Artinya, fungsi untuk mencerna, menyerap dan menelannya belum sempurna.
Prof. dr. Badriul Hegar, Ph.D, SpA(K), Ahli gastroenterology anak, menjelaskan bahwa pada permukaan usus terdapat jaringan epitel yang saling menempel. Pada saluran yang belum matang, epitel ini akan lebih longgar, sehingga ketika ada bakteri atau patogen akan lebih mudah masuk ke dalam tubuh.
"Ada makanan yang tidak dicerna dengan baik akan masuk, bakteri masuk, semua ini bisa menyebabkan masalah pada bayi," ujarnya saat media workshop 7 Kehebatan Perut di Hotel JW Marriott, Jakarta, Kamis, 23 Maret 2017.
Penyebab kedua bayi rentan terkena infeksi adalah sistem imunitasnya yang belum sempurna. Akibatnya wajar jika ada patogen masuk dan kekebalan tubuh belum kuat, maka mudah terkena infeksi.
Ditambah lagi di dalam usus terdapat banyak kuman. Bahkan, menurut sebuah teori, jumlah kuman di dalam usus 10 kali lipat lebih banyak dari sel yang ada di tubuh. Bisa dibayangkan bagaimana kondisi bayi yang belum memiliki sistem imunitas sempurna harus melawan kuman di dalam usus.
"Jadi, wajar karena sistem imun belum sempurna, hidup dengan kuman, bayi sangat rentan infeksi," imbuh Hegar.
Itulah kenapa orangtua harus memanfaatkan dengan optimal apa yang disebut dengan periode penting 1.000 hari pertama kehidupan atau yang disebut dengan Window Opportunity. (ms)
Tak Bisa Minum Susu Karena Punya Intoleransi Laktosa? Dokter Beri Tips Ini
Minum susu secara rutin dapat bermanfaat positif bagi kesehatan, mulai dari imunitas tubuh, sumber energi, regenerasi sel, hingga memenuhi gizi harian.
