Telinga Sakit Saat Pesawat Lepas Landas, Ini Sebabnya

Kabin di pesawat
Sumber :

VIVA – Kala bepergian dengan pesawat, beberapa maskapai menawarkan permen kepada penumpang saat akan lepas landas. Salah satu alasannya adalah untuk mengurangi atau mencegah sakit telinga yang bisa Anda rasakan saat terbang. 

Segera Hadir! Korea Selatan Buka Penerbangan Langsung dari Busan ke Jakarta dan Bali

Sakit pada telinga bisa saja terjadi saat perpindahan naik dan turun dalam waktu singkat. Perjalanan pesawat menyebabkan ayunan besar menjauh dari atau kembali ke bumi. 

Lantas pertanyaannya adalah mengapa kita merasakan rasa sakit telinga seperti ini. Dan bagaimana memakan permen bisa membuat sakit itu reda?

Dua Tragedi Turbulensi Ekstrem Pesawat Terjadi dalam Waktu Dekat, Bagaimana Agar Tetap Aman?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu meninjau anatomi dari telinga. Dilansir dari The Washington Post, gendang telinga diposisikan di antara dua ruang penuh udara: saluran telinga dan telinga tengah. 

Pesawat Sukhoi Super Jet 100 lepas landas di Halim

Qatar Airways Alami Turbulensi, 12 Orang Luka-luka

Gendang telinga dibuat dari jenis kulit khusus yang menyerupai speaker audio. Dan seperti speaker bergetar untuk mereproduksi suara, gendang telinga bergetar untuk mentransmisikan suara ke otak Anda.

Karena udara hadir di kedua sisi gendang telinga, kekuatan di saluran telinga atau telinga tengah bisa memengaruhi posisinya. Jika Anda menahan bersin dengan menahan hidung, kekuatannya mendorong gendang telinga keluar. Hal ini bisa menyebabkan rasa sakit. 

Jika Anda kedinginan, gendang telinga bisa ditarik ke dalam, yang juga bisa menyebabkan rasa sakit.

Suasana di kabin pesawat.

Hal yang mungkin tidak banyak diketahui atmosfer yang mengelilingi bumi memiliki berat. Ini berarti ada lebih banyak tekanan udara di permukaan tanah daripada di ketinggian 30.000 kaki di atas planet ini.

Sebelum lepas landas, tekanan di saluran telinga dan telinga tengah sama. Saat pesawat lepas landas, tekanan udara di kabin dan saluran telinga menurun. Hal ini terjadi karena saat Anda naik lebih tinggi, ada lebih sedikit atmosfer yang membebani tubuh Anda. 

Akibatnya, gendang telinga Anda didorong keluar, karena tekanan di kanal kurang dari tekanan di telinga tengah. Bila Anda mendarat, hal sebaliknya terjadi. Ada lebih banyak tekanan di saluran telinga, dan gendang telinga didorong ke dalam.  (mus)
 

[dok. Instagram @luhut.pandjaitan]

Diluncurkan September 2024, Luhut Sebut Potensi Minyak Jelantah Jadi Avtur Capai Rp 12 Triliun Per Tahun

PT Pertamina (Persero) tengah mengembangkan bahan bakar pesawat ramah lingkungan atau Sustainable Aviation Fuel (SAF), yang berbahan baku minyak jelantah.

img_title
VIVA.co.id
29 Mei 2024