- VIVA / Renne
VIVA – Bila berkunjung ke Australia, dua nama langsung terlintas: Sydney dan Melbourne. Walau bukan berstatus ibu kota negara, dua nama itu merupakan tempat terpopuler di Australia.
Bagi turis yang pertama kali ingin jalan-jalan ke Australia, memang Sydney tempat yang pertama kali dituju. Tak heran, karena kota itu memiliki tempat-tempat ikonik yang keren untuk bergaya depan kamera - yang paling terkenal adalah Sydney Opera House. Bangunan futuristik itu berhasil menimbulkan kesan, “Belum ke Australia namanya bila tidak berfoto di depan Sydney Opera House.”
Namun, Melbourne pun menawarkan kelebihan yang tersendiri. Di kota ini lah tersimpan karakter Australia yang sesungguhnya , yaitu tempat yang ramah, terbuka bagi siapa saja, kaya akan aneka budaya, serta tempat yang asyik untuk berjalan-jalan santai sambil menikmati jelajah kuliner.
Itulah yang dirasakan VIVA saat memenuhi undangan Tourism Australia dan Garuda Indonesia untuk menghadiri Melbourne Food and Wine Festival 2018. Selama beberapa hari cuaca di kota terbesar kedua di Australia itu sangat cerah walau sempat berawan di pagi hari, sehingga asyik untuk berjalan-jalan.
Martin Passerieu merasakan asyiknya tinggal dan berjalan-jalan di Melbourne. Pria asal Argentina itu sudah delapan tahun tinggal di Australia.
Menurut Martin, Sydney dan Melbourne sama-sama dua kota yang luar biasa. Sydney menawarkan pemandangan yang menakjubkan, namun dia lebih senang tinggal di Melbourne.
“Kota ini menawarkan lebih banyak hal, baik untuk bersantai, berwisata, jelajah kuliner, dan lain-lain. Tak salah bila Melbourne berjuluk Ibu Kota Budaya dan bergelar Kota Paling Layak Huni selama tujuh tahun berturut-turut [versi Economist Intelligence Unit],” kata Martin saat memandu VIVA dan rombongan asal Indonesia.
Setidaknya ada lima hal yang sangat mengasyikkan untuk dilakukan selama berwisata di Melbourne dengan biaya terjangkau, bahkan tanpa harus mengeluarkan biaya sama sekali.
1. Joging, bersepeda dan jalan santai
Melbourne kota yang menyenangkan untuk berolahraga santai ataupun memulai aktivitas. Cobalah joging menyusuri pinggir Sungai Yarra hingga menuju taman di sekitar Royal Botanic Gardens atau Kebun Raya.
Jalur joging di pagi hari ini tidak saja memberi udara yang sejuk dan sehat bagi paru-paru, namun juga menawarkan pemandangan yang indah di pagi hari. Di rute joging ini pula kita bisa menyaksikan penduduk Melbourne memulai rutinitas mereka dengan naik tram di stasiun utama Flinders Station.
Banyak warga Melbourne yang pilih naik trem maupun bersepeda untuk ke tempat kerja. “Ini karena bawa mobil pribadi ke pusat kota, apalagi ke CBD, pada hari kerja sangat menyusahkan. Sudah cari parkir susah, bayarnya mahal lagi,” kata Martin.
2. Wisata Naik Trem
Ini salah satu kelebihan Melbourne yang mungkin tidak ditemui di kota-kota lain di Australia. Naik trem gratis. Pemerintah Kota Melbourne menyediakan wisata trem gratis di jalur khusus, baik untuk turis maupun warga lokal.
Selama sekitar 60 menit, para penumpang bisa berkeliling pusat kota Melbourne dengan menggunakan kereta listrik dalam kota ini, yang melewati sejumlah tempat wisata maupun museum yang menarik untuk dikunjungi, disertai dengan penjelasan langsung dari operatornya, maupun dari rekaman suara. Carilah trem klasik warna cokelat bernomor 35 di jalur City Circle untuk wisata menyenangkan itu.
3. Asyik untuk berselfie
Tidak hanya Sydney yang memiliki tempat-tempat wisata asyik untuk berfoto, ternyata Melbourne pun demikian. Cobalah pergi ke jalan Hosier Lane, yang persis di seberang alun-alun Federation Square, tak jauh dari Flinders Station.
Di kanan kiri tembok sepanjang gang itu diramaikan oleh berbagai mural dengan corak yang menarik dan sangat oke untuk berfoto ataupun selfie. “Ini tempat yang Instagramable banget. Saya sangat suka karena bisa bergaya dengan berbagai macam mural sebagai latar,” kata Olivia Lazuardy, seorang turis asal Indonesia.
Mural di sepanjang jalan Hosier Lane ini selalu berganti, sehingga tidak menjemukan. Tidak hanya di tempat ini, alun-alun Federation Square pun kadang menampilkan sejumlah instalasi menarik untuk berfoto. Dan, bila cuaca cerah di malam hari, sempatkan diri untuk berselfie di jembatan Sungai Yarra dengan kelap-kelip lampu yang indah dari gedung-gedung perkantoran di kawasan CBD atau Central Business District.
4. Kaya dengan aneka kuliner
Sebagai “Ibu Kota Budaya”, Melbourne pun ramah dikunjungi bagi turis berbagai negara. Di kota bertebaran restoran yang menawarkan aneka kuliner, mulai dari menu Barat, sajian khas Australia, hingga Asia.
Bahkan banyak pula restoran Indonesia maupun tempat makan yang menawarkan menu khas nusantara, baik yang terletak di kawasan CBD (Central Business District) maupun di sekitar pasar Queen Victoria Market.
Jadi, bagi turis Indonesia tidak akan pusing bila ingin menikmati sajian yang sesuai dengan selera Indonesia. Erwin Renaldy, jurnalis Indonesia yang bekerja untuk media Australia Plus mengungkapkan ada sejumlah resto yang memiliki menu khas Indonesia, seperti Restoran Nelayan, Naughty Nuri's dari Bali, Sate Plus, Kedai Satay, Bali Bagus, Salero Kito, Spices Indonesian Kitchen, Es Teler, dan lain-lain.
5. Tempat yang oke untuk Ngopi
Walaupun bukan penghasil kopi, percaya atau tidak, Melbourne berstatus “Ibu Kota Kopi” (Coffee Capital), Ini karena banyaknya kafe yang tersebar, dengan menawarkan kopi-kopi berkualitas nomor satu di dunia.
Salah satu kafe yang layak dikunjungi adalah Aunty Peg’s. Kafe ini tidak sekadar jadi tempat minum dan nongkrong, namun juga memiliki mesin-mesin pengolahan biji kopi yang didatangkan langsung dari Afrika.
Di kafe ini pula pengunjung berkesempatan mengikuti sesi coffee tasting, yaitu icip kopi dari berbagai macam pengolahan sambil meninjau cara pengolahan kopi dari mesin-mesin moderen mereka. Kafe yang terletak di distrik utara Melbourne itu pun jadi tempat yang asyik untuk bersantai dengan tempatnya yang luas.
