Air Terjun Aek Bulu Poltak, Surga Tersembunyi di Ekosistem Batang Toru

Air Terjun Aek Bulu Poltak
Sumber :
  • Viva.co.id/Anugrah Andriansyah

VIVA – Sumatera Utara sepertinya tidak akan pernah kehabisan tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Salah satunya, air terjun Aek Bulu Poltak di Kabupaten Tapanuli Tengah.

Motor Listrik Honda Sudah Dijajal Ratusan Pengunjung PEVS 2024

Destinasi wisata ini bisa dibilang masih sangat alami dan belum populer di kalangan wisatawan. Karenanya cocok bagi siapa saja yang menginginkan ketenangan.

Berada di dalam hutan ekosistem Batang Toru, membuat panorama air terjun Aek Bulu Poltak begitu mempesona. Hutan ekosistem Batang Toru yang sangat kental nuansa rimbanya menambah eksotisnya air terjun yang diperkirakan memiliki ketinggian 20 sampai 30 meter ini. 

PEVS 2024 Resmi Berakhir, Transaksi Diklaim Hampir Rp400 Miliar

Untuk sampai ke air terjun Aek Bulu Poltak dibutuhkan waktu 4 sampai 5 jam berjalan kaki. Perjalanan bisa dimulai dari Desa Haramonting, Kabupaten Tapanuli Tengah. Jalan terjal, dan harus melewati medan yang berbukit ditambah satwa-satwa liar serta buas di dalam hutan ekosistem Batang Toru membuat banyak orang berpikir dua kali untuk mengunjungi air terjun Aek Bulu Poltak. 

Ketika tiba di air terjun Aek Bulu Poltak, lelah selama perjalanan akan dibayar lunas dengan panorama yang begitu memanjakan mata. Meskipun sangat cantik dan menarik hati untuk terjun dan menikmati segarnya air pegunungan, namun pengunjung dilarang untuk berenang karena kedalamannya diperkirakan mencapai 15 meter.

Senang Kendaraan Listrik Makin Menjamur, Jokowi Sebut Pabrik Baterai Beroperasi Bulan Depan

Kendati jatuhan air dari Aek Bulu Poltak tidak jernih, namun tak jadi persoalan. Panorama yang dipadukan dengan tebing-tebing tinggi di sekeliling air terjun Aek Bulu Poltak menjadi daya tarik. 

Ekosistem Batang Toru bukan hanya terdapat air terjun Aek Bulu Poltak saja. Namun, kawasan ini juga menjadi sarang dari spesies paling langka di dunia yaitu orangutan Tapanuli (Pongo Tapanuliensis). 

Salah satu peneliti orangutan Tapanuli, Anda boru Ginting Munthe mengatakan, sangat jarang wisatawan lokal atau warga desa setempat datang ke air terjun Aek Bulu Poltak. Medan yang sulit, dan memakan waktu lama menjadi alasan utamanya. 

"Tentu membutuhkan tenaga ekstra agar bisa melihat air terjun Aek Bulu Poltak. Karena memakan waktu yang begitu lama, tak heran membuat air terjun Aek Bulu Poltak jarang terjamah oleh manusia," ujarnya kepada VIVA, Selasa, 12 Maret 2019. 

Menurut Anda, dalam sebulan, air terjun Bulu Poltak belum tentu dikunjungi oleh wisatawan. Hal tersebut membuat air terjun Aek Bulu Poltak masih begitu alami. Nilai positif tersebut tentu akan terus menjaga keasrian air terjun Aek Bulu Poltak. Bisa dikatakan air terjun Aek Bulu Poltak adalah destinasi paling terjaga kealamiannya di Tapanuli Tengah. 

"Sepi yang datang ke air terjun Aek Bulu Poltak tentu jadi nilai positif. Air terjun ini akan terus terjaga dan tidak dicemari oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Makanya, orang yang datang ke tempat ini adalah para pengunjung dengan kepentingan khusus," ujarnya. 

Untuk diketahui, di kabupaten Tapanuli begitu banyak destinasi wisata yang wajib dikunjungi. Selain, air terjun Aek Bulu Poltak, destinasi wisata yang wajib dikunjungi adalah deretan pantai yang terdapat di wilayah Pandan, dan tentunya Pulau Mursala. Pulau Mursala adalah lokasi yang dijadikan untuk proses syuting film Kingkong.(rna)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya