Hutan Mati, Taman Edeleweiss, Camping Seru di Wisata Alam Papandayan

Hutan mati Taman Wisata Alam Papandayan
Sumber :
  • VIVA/ Diki Hidayat/ Garut

VIVA – Ribuan pengunjung Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Gunung Papandayan, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut Jawa Barat sudah mulai berdatangan sejak sepekan lalu. Walaupun jumlah kunjungan tak sebanyak tahun 2018 lalu, tetapi tak mengurangi mutu pelayanan yang diberikan pihak pengelola Taman Wisata Alam Kawah Gunung Papandayan.

Nyamannya Naik Gunung Terbersih di Indonesia

Direktur PT Asri Indah Lestari (AIL) selaku pengelola TWA Kawah Gunung Papandayan, Tri Persada, mengatakan bahwa tahun ini jumlah kunjungan menurun antara 5-7 persen. Hal tersebut diakibatkan hari libur penghujung hingga awal tahun 2020 yang terpotong-potong. Faktor lainnya, juga karenabanyaknya jumlah obyek wisata baru di Garut dan pembangunan infrastruktur yang hampir merata di Indonesia.

"Memang mempengaruhi tingkat kunjungan ke sini (TWA Kawah Gunung Papandayan), namun meski berkurang kami tetap memberikan pelayanan terbaik, " ujar Tri, Senin 30 Desember 2019.

Melemah di Level Rp 16.220 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat

Tahun ini pihak pengelola Taman Wisata Alam Kawah Gunung Papandayan Garut menargetkan tingkat kunjungan wisatawan mencapai enam ribuan orang, baik domestik maupun mancanegara. Jumlah tersebut dua kali lipat dari jumlah kunjungan pada momen yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai tiga ribuan.

"Namun ternyata hingga tanggal 29 Desember 2019 kemarin jumlah wisatawan yang berkunjung masih jauh dari target, yakni baru mencapai 2.500 orang, " ungkap Tri.

Cara BRI Sikapi Ketidakpastian Global dan Era Suku Bunga Tinggi

Di TWA Kawah Gunung Papandayan Garut, wisatawan selain bisa menikmati pemandangan alam yang sangat indah dengan cara hiking. Pengunjung juga bisa menikmati berbagai fasilitas yang ada seperti kolam air panas, menara pandang, taman edelweis, kemah di bukit, serta menikmati pemandangan sekitarnya dari menara pandang.

Ada tiga spot yang banyak dikunjungi oleh wisatawan di Taman Wisata Alam Kawah Gunung Papandayan Garut yang bisa jadi rekomendasi liburan buat kamu.

Hutan Mati Kawah Papandayan

Hutan mati ini menjadi salah satu ciri khas dari keindahan Gunung Papandayan, Hutan mati terbentuk dari pohon-pohon cantigi yang sudah mati akibat letusan Gunung Papandayan tahun 2002 silam.

Meski hanya pohon mati yang gosong, ternyata memberikan keindahan tersendiri sehingga banyak dikunjungi wisatawan. Selain menikmati keindahan hutan mati, para wisatawan maupun pendaki tak akan melewatkan untuk berfoto bersama.

Namun untuk bisa menjangkau lokasi spot hutan mati, para wisatawan harus menempuh perjalanan dengan menyusuri areal kawah.

Bunga Edeleweiss

Mungkin menjadi salah satu daya tarik wisatawan berkunjungan ke TWA Kawah Gunung Papandayan Garut adalah untuk melihat langsung bunga abadi atau bunga edeleweiss. Pengelola TWA Kawah Gunung Papandayan sengaja menciptakan taman bunga edeleweiss yang hanya bisa ditempuh dua menit dari tempat parkir kendaraan para wisatawan.

Bunga edeleweiss Gunung Papandayan sebenarnya berada di Tegal Alun yang merupakan padang edeleweiss terluas di Asia Tenggara dengan mencapai luas sekitar 35 hektar. Untuk memanjakan para wisatawan pengelola TWA Kawah Gunung Papandayan membuat taman bunga edeleweiss.

Camping Ground Papandayan

Mungkin kita mengenal lokasi Pondok Saladah lokasi tersebut merupakan lokasi camping ground yang menjadi favorit para pendaki. Lokasi camping ground Pondok Saladah memiliki luas hingga delapan hektar dengan keindahan bunga edeleweiss.

Kini pengelola TWA Kawah Gunung Papandayan menciptakan spot camping ground yang sangat mudah dijangkau bagi keluarga. Bagi wisatawan yang ingin berkemah bisa membawa peralatan sendiri maupun yang disediakan pengelola.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya