7 Sisi Gelap Dibalik Kemewahan Kota Dubai, Ada Miras Sampai Pelacur

Pemandangan Dubai dari lantai 124 di gedung Burj Khalifa
Sumber :
  • VIVA.co.id/Umi Kalsum

VIVA – Siapa yang tidak mengenal Dubai, sebuah daerah dari tujuh kota terpadat yang ada di Uni Emirat Arab (UEA). Dubai sendiri berada di sepanjang pantai selatan Teluk Persia di Jazirah Arab. Kota yang 30 tahun hanya terdiri dari padang pasir yang gersang ini, kini sudah berubah menjadi salah satu kota yang paling maju di dunia. Seiring dengan kemajuan pertumbuhan ekonomi di Dubai, kini sudah berkembang menjadi kota tujuan wisata untuk kalangan tajir di dunia. Bukan hanya itu, Dubai juga semakin berkembang dengan menjadi markas untuk beberapa gedung pencakar langit tertinggi dunia. 

Gaji di Timnas Miliaran, Pelatih Shin Tae-yong Mudah Beli Hyundai Palisade tiap Bulan

Salah satu yang terbaru di dunia adalah Menara Burj Khalifa yang kini menjadi gedung tertinggi di dunia. Dubai semakin berkembang menjadi salah satu kota yang menjadi pusat bisnis di mata para investor Timur Tengah. Karena itu, sudah banyak pemberitaan mengenai kehidupan mewah di sana sehingga kita meyakininya sebagai kenyataan. Akan tetapi, tahukah kamu bahwa ada sejumlah fakta tentang kehidupan mewah di Dubai yang tidak sepenuhnya benar? Nah, berikut adalah ulasan selengkapnya yang disadur dari News.com. 

1. Banyak Orang Miskin di Dubai

Neta Mulai Rakit Mobil Listrik di Indonesia

Pemandangan Dubai dari lantai 124 di gedung Burj Khalifa

Photo :
  • VIVA.co.id/Umi Kalsum

Dengan melibatkan para migran di Dubai, kita bisa mengatakan bahwa sebenarnya terdapat banyak orang miskin di kota ini. Gaji seorang pekerja di sini adalah sekitar US$200 sampai US$350 atau setara dengan Rp3 - 4 jutaan. Hal ini karena hidup di Dubai sangat mahal dan banyak orang yang terpaksa tinggal di kamar kecil bersama dengan orang lain. Jumlah orang di dalam sebuah ruangan biasanya adalah 5. 

Halal Bi Halal Serikat Pekerja Pelindo, Serukan Semangat Konsolidasi

2. Dubai Adalah Tempat yang Sempurna untuk Membesarkan Anak?

Potongan gambar anak-anak di Dubai bermain bola.

Photo :
  • Carscoops

Fakta mengatakan bahwa pernyataan tersebut tidak sepenuhnya benar. Sebab, banyak migran yang lebih memilih untuk meninggalkan anak-anak mereka di negara asalnya lantaran mereka tidak bisa membayar biaya pendidikan. Untuk dapat belajar di sekolah umum, para orang tua harus membayar US$100 ribu atau setara Rp1,4 miliar selama 11 tahun. Apalagi ditambah dengan iklim panas yang parah tidak membantu perkembangan anak ketika menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berada di kamar dengan pendingin. 

3. Ada Minuman Keras

Ilustrasi Scotch whisky/minuman beralkohol.

Photo :
  • Freepik/rawpixel.com

Alkohol adalah minuman yang diperbolehkan untuk wisatawan dan non-muslim. Untuk membeli minuman ini, diperlukan kartu khusus atau visa turis. Kamu dapat menikmati minuman beralkohol ini hampir di setiap hotel kecuali hotel kecil, seluruh klub malam, dan bar. Umumnya, tempat hiburan malam ini berada di hotel dan ada lebih dari 500 di antaranya di Dubai. 

4. Polisi di Dubai Hanya Memakai Mobil Mewah

Mobil polisi di Dubai.

Photo :
  • U-Report

Seluruh dunia membicarakan bahwa mobil Lamborghini dan Bentley adalah mobil polisi di jalanan Dubai. Akan tetapi, fakta mengatakan bahwa kita juga dapat melihat mobil yang bisa dibilang untuk kalangan bawah seperti BMW, Audi, dan bahkan Toyota dengan lampu berkedip di sini. Lantaran banyaknya mobil sport di kalangan penduduk Dubai, polisi memiliki kewajiban untuk mempunyai mobil super cepat di garasi mereka. 

5. Cheetah dan Singa Menjadi Hewan Peliharaan

Gedung Tertinggi di Dunia Burj Khalifa. Image via: Burj Khalifa

Photo :
  • Pixabay

Tahukah kamu bahwa menjaga hewan eksotis liar merupakan sebuah pelanggaran hukum di Dubai. Bila kamu pergi dengan seekor cheetah atau singa di Dubai, maka kamu dapat dipenjara selama 6 bulan dan mendapatkan denda mulai dari US$2.700 hingga US$138.000. Mayoritas penduduk setempat menyimpan kucing dan mereka sama sekali tidak suka dengan anjing. 

6. Pelacuran

Pelacuran anak.

Photo :
  • U-Report

Kisah pelacuran di kota padat ini juga cukup tinggi, salah satu media internasional melaporkan bahwa pelacuran di Dubai tinggi karena gaji pekerja seksual ini juga tidak main-main melebihi dari gaji seorang pembantu rumah tangga yaitu 1,8 juta dalam waktu satu jam. Mayoritas pekerja seksual di Dubai adalah wanita yang berasal dari Siberia, Pakistan, Afghanistan, China, Rusia, dan lain sebagainya. 

7. Korupsi

Ilustrasi korupsi

Photo :
  • vstory

Korupsi di kota ini tergolong cukup tinggi, bukan hanya di negara-negara yang baru berkembang saja, tapi korupsi di Dubai paling banyak dilakukan di bidang konstruksi bangunan. Sebab, bisnis properti di negara ini sangat bagus dan bahkan banyak koruptor di dunia yang mencuri uang di bidang properti. Setidaknya kota ini mempunyai banyak konstruksi setiap tahunnya. Akibatnya, banyak penggelapan dana dan pembelian bahan konstruksi secara ilegal. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya