Potret 'Negara Paling Bahagia' Ala Fotografer Prancis

Salah satu karya foto, Rehahn-- Fotografer asal Perancis
Sumber :
  • Facebook Réhahn Photography

VIVA.co.id - Seorang fotografer asal Prancis bernama Rehahn telah menghabiskan waktu selama tujuh tahun untuk melakukan penjelajahan di negara Vietnam. Uniknya, Rehahn menggunakan sepeda motor untuk mengabadikan setiap momen unik dari perjalanannya itu.

Dan, selama tujuh tahun menjelajah, ia memiliki kesimpulan tentang Vietnam. Ia memiliki pandangan bahwa Vietnam merupakan negara paling bahagia di dunia.

Pemikiran ini tak muncul dengan sendirinya, melainkan karena potret sebagian besar masyarakat Vietnam yang ia abadikan dalam kamera foto, semua menunjukkan bahwa mereka tersenyum.

Menikmati Liburan Nyaman di Kapal Pesiar

Tapi, senyumnya bukan senyum biasa. Sebab, rata-rata pose senyum yang diabadikannya menunjukkan bahwa warga di sana selalu menyembunyikan senyumnya di balik telapak tangan.

Dari situ, Rehahn mengartikan bahwa rahasia di balik senyum masyarakat Vietnam seolah memberi tahu bahwa mereka tinggal di negara paling bahagia.
Dia menangkap bahwa Vietnam, negara paling bahagia di dunia melalui proyek foto senyum tersembunyi warga Vietnam.

"Penduduk Vietnam agak malu tersenyum di depan kamera," kata Rehahn seperti dilansir Daily Mail.

Réhahn pun mengakui, selama bepergian menjelajah negara di Asia Tenggara, ia mengamati bahwa banyak orang menyembunyikan senyum mereka dengan tangan mereka, sebagai tanda kerendahan hati atau kesopanan.

Dari situ dia pun memutuskan bahwa gerakan menjadi pemalu akan membuat suatu hal yang menarik untuk dijadikan sebuah fokus pemotretan untuk seri yang ia sebut "Hidden Smiles".

Diakui oleh Rehahn (35 tahun) selama tinggal di Prancis, kehidupannya selalu sibuk. Dan beruntung, dia menjelajah negara paling bahagia di dunia itu. Dia telah berkeliling dengan sepeda motor sejak tahun 2001.

Dia menyadari bahwa banyak orang di Vietnam menutup mulut mereka ketika tersenyum, entah karena malu, atau kekurangan gigi. Namun di balik itu, dia melihat efek senyuman ketika mulut tersembunyi dari pandangan. Potretnya fokus pada mata dan garis-garis wajah yang disebabkan oleh emosi bahagia.

Sejak menyerah dengan kesibukannya di Prancis, fotografer ini pun memutuskan menghabiskan tiga tahun di Hoi An, Vietnam, peringkat negara paling bahagia di dunia. Dan ia mengatakan telah menemukan makna sebenarnya kebahagiaan yang  mereka rasakan melalui foto.

Secara khusus, Réhahn sangat ingin menyoroti bagaimana senyum diterjemahkan dari setiap inci  wajah, bahkan ketika mulut tertutup.

Lahir pada tahun 1979 di Normandia, fotografer ini telah menikmati hidup berkeliling Vietnam dengan sepeda motor. Dan sejauh ini ia telah mengabadikan lebih dari 40.000 gambar.

Untuk Réhahn, senyum adalah lebih dari sekedar otot berkedut dan proyek Hidden Smiles nya bertujuan untuk merayakan sudut-sudut wajah terukir oleh perasaan bahagia seumur hidup.

"Orang Vietnam adalah orang-orang yang paling positif dan optimis yang pernah saya temui dalam hidup saya. Ini memberi saya energi yang baik setiap hari, hanya ketika saya melewati desa kecil di mana saya tinggal dan bertemu orang, mereka banyak tersenyum," kata Rehahn.

Rehahn pun sempat bertanya, mengapa menutupi mulut ketika tersenyum. Gadis-gadis muda di sana pun mengatakan, melakukannya karena malu, dan wanita tua cenderung melakukannya untuk menutupi kurangnya gigi.

"Saya pikir fotografi yang baik adalah ketika Anda dapat menangkap jiwa, membaca cerita di mata. Menangkap emosi bukanlah hal yang mudah, waktu adalah kuncinya! Menghabiskan waktu dengan orang-orang selalu memberi saya foto yang lebih baik!"

Rehahn telah melakukan perjalanan ke seperempat negara. Dari sekian banyak foto-foto yang telah diambil, 145 telah berhasil dimasukkan dalam foto bukunya yang pertama bertajuk 'Vietnam - Mosaic of Kontras,' yang bertujuan untuk menunjukkan Vietnam dalam cahaya alami dan spontan.

Bui Thi Xong adalah salah satu orang yang muncul di Hidden Smiles. "Saya mencoba untuk memahami mengapa orang menutup mulut mereka. Ketika mereka menutup mulut, kita fokus pada mata dan keriput mereka. Ini fotogenik!" katanya.

Fotografer ini pun mengaku menggunakan Canon 5d Mark III untuk menangkap pelajaran, dan menghabiskan waktu berbicara dengan masyrakat di Vietnam agar mereka merasa nyaman.

Fotografer ini juga telah memperoleh banyak pengakuan sejak penerbitan bukunya di Januari 2014. Pria berusia 35 tahun ini  telah tampil di berbagai surat kabar dan majalah, dan telah memperoleh lebih dari 182.000 penggemar dalam satu tahun pada halaman Facebook-nya.

Rehahn bepergian ke India pada bulan April untuk melengkapi koleksi dan kemudian akan pergi ke Mongolia pada bulan Juni. Meski begitu, hatinya, bagaimanapun, tetap terletak di negara bahagia Vietnam.

"Setiap bulan saya bepergian di Vietnam dengan sepeda motor, untuk merekam budaya yang hilang dari etnis minoritas," katanya.

"Saya memiliki 45.000 foto, 45.000 cerita! Salah satu rahasia saya adalah ketika meminta mereka 'Khong Co Rang' yang diterjemahkan sebagai 'Anda tidak memiliki gigi.' Berbincang secara langsung dan suka bercanda," ujarnya. (one)

![vivamore="
Menyusuri Sungai Cigenter, 'Amazon' di Ujung Kulon
Baca Juga :"]
Pantai Kayuburu Tuan Rumah Festival Nasional Musik Tradisi

[/vivamore]

5 Bukti Kepribadian Menentukan Tempat Berlibur Anda

Tempat berlibur petualang tentu berbeda dengan yang suka santai

img_title
VIVA.co.id
7 Agustus 2016