Pria Renta Ini Berlayar Keliling Dunia Selama 4 Tahun

Stuart MacDonald
Sumber :
  • Daily Mail

VIVA.co.id - Seorang ayah dari dua anak berlayar dengan kapal yacht miliknya sejauh 69 ribu kilometer. Cerita itu mungkin terdengar biasa, tapi yang menarik, perjalanan itu dilakukan oleh pria berusia 68 tahun dan baru saja sembuh dari penyakit stroke, akibat tekanan kerja yang tinggi.

Berkunjung ke Tempat Bertarungnya Gladiator di Tunisia



Ia adalah Stuart MacDonald, kakek asal Glasgow yang memberanikan diri melakukan perjalanan sendirian. Mengunjungi berbagai negara, seperti Selandia Baru, Fiji, Mauritius, Barbados dan Cape Town. Kemudian kembali ke rumah setelah pengembaraannya selama 4 tahun.

Petualangan mengarungi laut lepas puluhan ribu kilometer, dituangkan Stuart dalam sebuah buku berjudul The Long Way Home. Dalam bukunya itu ia menuliskan bahwa tantangan paling utama adalah ketika memutuskan untuk berhenti bekerja.

"Saat mulai berlayar, saya tidak punya niat untuk keliling dunia. Saya hanya ingin pergi dan tidak tahu berapa lama dan sejauh apa," ujarnya seperti dilansir DailyMail.

Tanpa Tongsis, Bagaimana Gaya Liburan Turis Zaman Dahulu

Stuart bercerita, dia memulai perjalanan pada Agustus 2010 dan sampai ke Karibia sebelum Natal. Ia sangat menikmati petualangan solonya dan berpikir kembali berlayar melintasi Atlantik sebelum kembali ke Skotlandia.

Stuart telah menikmati karir sebagai konsultan maritim. Namun, karena penyakit stroke yang menyerangnya beberapa tahun lalu, mendorong dia untuk meninggalkan bisnisnya. Saat itulah ia memutuskan untuk memenuhi impian seumur hidup, untuk memulai perjalanan laut yang panjang dan menikmati kebebasan.

"Perasaan yang luar biasa bisa berlayar, karena kita hidup dalam masyarakat yang sangat teratur saat berada di atas perahu," katanya.

Selama perjalanan, ia selalu bangun sangat pagi untuk melihat matahari terbit. Melakukan segala aktivitas di atas kapal.

Lebih Dekat dengan Keindahan Negeri China

"Makan di atas kapal, tidur di sore hari dan kemudian minum bir saat matahari terbenam. Saya sangat menyukainya."

Stuart kembali ke Skotlandia pada 2014 lalu dan mulai mencatat perjalanan tersebut dalam bukunya.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya