Flu Burung Kembali Menyerang, Siapkah Kita?

Virus H5N1 atau flu burung
Sumber :
  • Dok. Kementerian Kesehatan AS

VIVAnews – Setelah Departemen Pertanian untuk pertama kalinya mengumumkan virus avian influenza menyerang unggas di Indonesia pada 25 Januari 2004; kini flu burung kembali memakan korban. Sejumlah daerah di Tanah Air kembali bersiaga memerangi virus yang menyebar dari unggas itu. 

Pertama dalam 36 Tahun Korsel Gagal Lolos Olimpiade, Rekor Dihancurkan Timnas Indonesia U-23!

Selama tiga bulan terakhir, ribuan unggas di beberapa daerah di Jawa Tengah ditemukan mati mendadak. Dari hasil uji sampling yang dilakukan Dinas Peternakan Jateng, beberapa positif terjangkit flu burung.

"Semua provinsi di Indonesia memang berpotensi menjadi endemi H5N1. Namun kami sudah mengantisipasinya hingga virus tersebut tidak menjangkiti manusia," kata Anung Sugihantono, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Rabu, 1 Februari 2012.

Halal Bi Halal Serikat Pekerja Pelindo, Serukan Semangat Konsolidasi

Padahal, menurut data terakhir yang dihimpun Dinas Kesehatan, sepanjang 2011 lalu hanya ada satu kasus flu burung. "Itu terjadi di Pemalang dan sudah kami tindak lanjuti," katanya.

Tahun ini, sebanyak 20 rumah sakit yang tersebar di wilayah Jateng sudah disiagakan. Penyebabnya, kata Anung, "Karena kami tidak ingin korban meningkat mengingat cuaca ektrem yang memicu mewabahnya flu burung." 

Nurul Ghufron Disesak Mundur karena Kembali Bikin KPK Gaduh

Tak hanya di Jawa Tengah, beberapa daerah lain juga sudah berjaga-jaga mengantisipasi serangan virus mematikan ini. Di Sukabumi, Jawa Barat, malah sudah sudah ditetapkan status siaga flu burung. Sebabnya, wilayah Kawan Nyalindung merupakan satu dari tujuh wilayah endemis virus H5N1 di Kabupaten Sukabumi. 

"Tujuh kecamatan endemis yang tengah dalam pengawasan tersebut yakni Nyalindung, Tegalbuleud, Purabaya, Cireunghas, Purabaya, Jampang Tengah, dan Bojonggenteng," kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, Asep Sugianto.

Menurut catatan Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, flu burung mulai menyerang kawasan ini sejak tahun 2007-2008. Saat itu virus ini menyerang 12 desa di tujuh kecamatan di atas. Kasus flu burung terakhir yang didapati di kawasan ini adalah pada 2011.  

Saat ini, Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi mengawasi secara ketat potensi penyebarannya. Mereka meningkatkan pengawasan oleh petugas di lapangan. Para petugas diperintahkan aktif mendampingi peternak dengan tujuan mencegah penyebaran penyakit unggas. 

Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengungkapkan ada 100 rumah sakit di Indonesia yang telah ditugasi menangani pasien flu burung. "Sebanyak 80 telah mempunyai ruang instalasi, sisanya belum. Ini yang kami ingin lengkapi," kata Menteri Endang, Jumat lalu.

Kementerian juga akan meningkatkan kinerja Puskesmas.

“Kami meningkatkan kewaspadaan dini. Jadi, ada Puskesmas yang mengambil sampel, kemudian diperiksa ini flu biasa atau flu burung. Kemudian rumah sakit memeriksa apakah akut atau tidak," Endang menjelaskan.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengimbau pemerintah-pemerintah daerah untuk menggalakkan program-program pencegahan, seperti kunjungan ke rumah pemelihara unggas dan meningkatkan kebersihan sekolah. "Apalagi di musim hujan. Ini puncak munculnya virus flu burung," kata Agung.

Rangkaian kematian

Korban telah mulai berjatuhan. Kematian ASR pada 16 Januari lalu sempat menyita perhatian publik, sebab bocah lima tahun ini semula dinyatakan negatif terjangkiti flu burung. Baru belakangan diketahui dia positif digerogoti virus H5N1.

ASR dirawat di ICU khusus flu burung RS Persahabatan Jakarta Timur sejak 7 Januari 2012 lalu. Dia mengalami demam berat, batuk dan pilek. Semula, pihak rumah sakit menyimpulkan ASR terkena demam berdarah.

Yang disoal, adalah kegagalan mengidentifikasi adanya flu burung di tubuh ASR sebelum dia meninggal. Soalnya, kakak ASR, PDY (23), telah meninggal sebelumnya karena virus mematikan ini.  

"Kami tidak tahu, kan ada perjalanan penyakit. Virus itu berubah-ubah dari waktu ke waktu. Justru kami periksa sampai tiga kali untuk menghindari adanya error. Itu sudah sesuai prosedur," kata Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementrian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama.

Tjandra mengatakan soal kenapa ASR ditempatkan di ruang ICU bukan di ruang isolasi, karena saat itu kondisinya memang sangatlah kritis. Saat ditanya bukankah penempatan ASR di ruang ICU itu sangat berisiko menularkan virus kepada pasien lain, Tjandra menyatakan pihaknya sudah memeriksa semua orang di ruangan itu. 

"Semua orang yang diduga ada kontak dengan pasien diperiksa, baik di rumah sakit maupun di lingkungannya," ujarnya.

ASR dan PDY merupakan warga Jalan Baru Ancol Selatan RT 10/6 No 30 Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Tjandra menambahkan, sebelum PDY meninggal, pihak rumah sakit datang ke rumahnya untuk memeriksa semua orang yang pernah melakukan kontak. Saat itulah mereka menemukan ASR yang sedang dalam kondisi demam.

Dia pun dimasukkan ke ruTahumah sakit sebagai pasien suspect flu burung. ASR langsung ditempatkan ruang isolasi karena sebelumnya diketahui pernah melakukan kontak dengan pasien flu burung yang ada di sekitar.

Setelah diperiksa sebanyak tiga kali, ternyata hasil lab negative. Keadaannya bagus, baik-baik saja. Karena normal, ASR lalu dipindahkan dari ruang isolasi ke ruang perawatan.

Menurut data Dinas Kesehatan DKI, di tahun 2009, dari 10 pasien suspect flu burung, delapan meninggal dunia (80 persen). Pada 2010 jumlahnya drop menjadi tiga pasien, namun ketiganya meninggal dunia (100 persen). Di tahun 2011, dari tiga pasien, dua di antaranya meninggal.

Pada tahun 2012 ini, flu burung pun membayangi daerah di sekitar Jakarta. Di Bekasi, seorang balita 3,5 tahun, Nazril Ilham, meninggal dunia setelah belasan unggas milik orangtuanya sakit dan mati mendadak.

Di Tangerang, seorang pemuda berusia 18 tahun, RO, juga tewas karena diserang flu burung setelah lima hari dirawat di RSUD Tangerang. Di Bogor, Ipan Sopian, 50 tahun, terjangkit flu burung setelah puluhan ayam miliknya mati mendadak di Kampung Kayumanis, Kelurahan Cibadak, Bogor, Jawa Barat. (kd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya