Mudik Gaya dengan Mobil

- ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Promo juga ditawarkan stan Daihatsu yang berada di Hall B. Bahkan, nilainya mencapai puluhan juta rupiah.
“Diskon kami selama pameran, untuk semua varian Xenia Rp24 juta, kalau mau lebih kita bicarakan lagi. Yang jelas unitnya cepat turun, kami bisa kasih sebelum mudik Lebaran,” ujar wiraniaga Daihatsu yang enggan disebut namanya kepada VIVA.
“Kami kasih bonus juga e-toll Rp1 juta setelah SPK (surat pemesanan kendaraan). Aksesori kami kasih lengkap, mulai dari sarung jok, karpet dasar, pelapis karat untuk kolong mobil yang kita tambah dari bawaan pabrik, dan kaca film 60-40 persen,” ujarnya menambahkan.
Pameran seperti PRJ dimanfaatkan diler mobil untuk menaikkan angka penjualan, karena banyak yang membutuhkan kendaraan untuk mudik. Hal ini bisa dilihat dari data penjualan yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo.
Di 2016, penjualan mobil pada satu bulan sebelum Lebaran naik sebanyak tiga persen dari bulan sebelumnya. Hal yang sama juga terjadi di 2017, dengan kenaikan sebesar empat persen.
Bekas pun Diburu
Momen Lebaran tidak hanya menguntungkan bagi diler mobil saja, namun juga para pedagang mobil bekas pakai. Setiap tahun, penjualan mobil bekas terkerek menjelang perayaan Idul Fitri.
Alasannya sederhana, mobil bekas diburu konsumen lantaran ideal dan efisien untuk digunakan pulang kampung. Pembeli juga tidak perlu menunggu lama untuk bisa mengendarainya, tidak seperti mobil baru yang harus menunggu surat-surat.
Selain itu, pulang mengendarai mobil pribadi bisa mengerek gengsi. Fenomena itu diutarakan oleh Mobil88, anak perusahaan Astra Grup yang bergerak khusus jual beli mobil bekas.
Presiden Direktur Mobil88, Halomoan Fischer, tak menampik bahwa salah satu ukuran kesuksesan seseorang saat ini dilihat dari kendaraannya. Tak heran, waktu mudik dijadikan adu gengsi.
“Ketemu keluarga, kerabat, sanak saudara setahun sekali, itu maunya kelihatan sukses. Nah, salah satu ukuran sukses untuk masyarakat di Indonesia adalah mobil. Sebagian ada yang nilai fungsinya sebagai alat transportasi, sebagian menilainya prestise,” ujarnya di Jakarta belum lama ini.