Sejumput Noktah di Pesta Asian Games

- VIVA / Sherly
VIVA – Gempita Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang sejatinya mendatangkan kegembiraan bagi banyak orang. Ini tidak sekadar turnamen olahraga empat tahunan se-Asia, namun sudah dianggap sebagai Festival Hiburan.
Orang datang ke gelanggang bukan saja menonton pertandingan, namun juga mencari hiburan dan kesenangan sembari mendukung tim kesayangan, khususnya tuan rumah Indonesia. Banyak yang datang ke arena membawa serta teman hingga keluarga besar selama 18 Agustus hingga 2 September 2018 untuk menyaksikan kehebatan para atlet dari 45 negara Asia, yang tampil habis-habisan di 40 cabang olahraga untuk menjadi yang nomor satu. Mereka tahu, tak hanya pertandingan seru yang diselenggarakan, namun juga aneka hiburan yang ditawarkan di seputar arena.
Secara umum, Asian Games 2018 menunjukkan upaya maksimal Indonesia sukses sebagai peserta - dengan melebihi target perolehan medali - dan juga sukses sebagai tuan rumah. Bahkan Indonesia pun mampu mempersiapkan dan menyelenggarakannya walau dengan masa waktu yang relatif singkat. Harusnya Asian Games ini dihelat pada 2019 mendatang, namun dipercepat setahun, karena tahun depan Indonesia punya hajatan yang juga sangat penting, yaitu Pemilu Serentak.
Kendati berlangsung meriah, ini bukan pesta olahraga yang sempurna. Masih ada suara-suara kecewa dari para warga saat ingin menjadi bagian kemeriahan dari pesta olahraga yang langka diselenggarakan di Tanah Air ini. Susahnya cari tiket adalah keluhan utama.
Simak saja perjuangan Monica. Perempuan muda berkaos putih dan berambut ikal itu tampak merengut. Sambil membetulkan letak kacamatanya, ia menggerutu. "Ya mau bagaimana lagi, saya sudah antre sejak pagi di sini. Tak sampai setengah jam, katanya tiket habis," ujarnya.
Padahal Monica udah antre sejak Rabu subuh, 22 Agustus 2018. Disekanya dahinya yang berkeringat. Sambil menghembuskan nafas dengan kencang, ia berpamitan.