SOROT 529

Kanker Sepakbola Indonesia

Para pemain Timnas Indonesia usai kalah dari Thailand di ajang Piala AFF 2018
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – "Wartawan harus baiiiik, wartawan harus baiiiik. Ooooooo.... ooooooo.... oooooo...." Kencang sekali nyanyian itu terdengar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu 25 November 2018 lalu.

Fanbase Swansea Kaget Popularitas Nathan Tjoe-A-On Melejit di Timnas Indonesia

Nyanyian tersebut didengungkan suporter yang kala itu mendukung Timnas Indonesia berlaga melawan Filipina di laga pamungkas penyisihan Grup B Piala AFF 2018. Bukan karena kesal dengan wartawan, tapi suporter menyanyikannya karena menyindir seseorang.

Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, jadi sosok yang disindir suporter. Edy jadi target rundungan suporter karena pernyataan kontroversialnya.

Cek Fakta: Timnas Indonesia Dicoret AFC Gegara Suap Wasit

"Wartawannya harus baik, maka Timnas akan baik," begitu kata Edy menanggapi pertanyaan wartawan soal tidak lolosnya Timnas ke semifinal Piala AFF.

Jawaban yang tak nyambung sama sekali. Sebab, wartawan hanya punya fungsi kontrol terhadap sebuah organisasi atau pemerintah.

Bukti Sahih Timnas Indonesia U-23 Tak Layak Dihukum Penalti

Adapun kritik yang diberikan adalah sebagai proses perbaikan dalam sistem sebuah organisasi, termasuk PSSI, atau pemerintah.

Otoritas penuh, ada di PSSI. Artinya, dalam kasus Timnas, sepenuhnya tanggung jawab PSSI. Sebab, mereka lah yang melakukan pembinaan dan menjalankan roda organisasi.

Jadi, wajar jika suporter ‘menyemprot’ PSSI atas kegagalan Timnas di Piala AFF.

Berbagai kritik dilancarkan suporter, lewat berbagai sektor. Mulai dari media sosial dengan tagar #EdyOut sampai tulisan di spanduk dan nyanyian menyindir.

"Kami mau PSSI berbenah. Digantinya Luis Milla Aspas, terbukti jadi masalah," kata Yanto, salah satu suporter Timnas asal Pekalongan yang menonton langsung laga melawan Filipina.

Pun dengan Agus, suporter Timnas yang berdandan nyentrik di laga lawan Filipina. Agus meminta agar PSSI sadar dan melakukan pembenahan di berbagai lini.

"Ke depannya, harus lebih baik. Kami, suporter, butuh prestasi. Dalam keadaan apa pun, Timnas kami dukung. Mereka tak boleh berjuang sendirian," terang Agus.

Suporter yang loyal. Ini adalah aset berharga Indonesia. Bahkan, pelatih kenamaan asal Belanda yang pernah menangani Timnas, Wiel Coerver, sempat terkagum-kagum dengan loyalitas suporter Indonesia.

"Belum pernah saya melihat suporter yang begitu loyal terhadap tim nasionalnya seperti ini," ujar Coerver dikutip Tempo edisi 1975.

Suporter Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 Lawan Timor Leste

Sebenarnya Banyak Modal

Bukan hanya suporter, Indonesia sebenarnya punya modal lain untuk berprestasi di kancah internasional. Yakni, dalam urusan kualitas pemain.

Sejak era kolonial pun, Indonesia punya banyak pemain hebat. Sudah banyak pelatih yang mengakuinya.

Timnas Indonesia U-23 vs Guinea U-23

Sikap PSSI soal Aksi Memalukan Fans Timnas Indonesia Usai Dikalahkan Guinea

Timnas Indonesia U-23 gagal melaju ke Olimpiade 2024 setelah kalah dari Guinea pada laga playoff dengan skor 0-1 di Stade Pierre Pibarot, Prancis, Kamis 9 Mei 2024.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024