SOROT 142

Dari SuJu Turun ke Rambut

Super Junior di Konser KIMCHI
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews – Sebut saja namanya Jo. Pemuda berumur 20 tahun itu masuk ke salon Habb di sebuah mal terkemuka di Jakarta. Mengenakan celana jeans, penampilannya seperti anak kuliahan pada umumnya. Tak lama kemudian, Jo mengeluarkan foto seorang artis Korea Selatan ternama, Hyun Bin. Kepada penata rambut, ia minta dipangkas seperti sang bintang serial ‘Secret Garden’. 

Nurul Ghufron Disesak Mundur karena Kembali Bikin KPK Gaduh

“Itu biasanya kalau menjelang konser atau kedatangan artis Korea,” ujar Manajer Operasional Habb, Dwi Suharnani, mengisahkan banyak pelanggannya kepada VIVAnews.

Wabah artis dan musisi Korea memang tengah menjangkiti Indonesia. Tak hanya Hyun Bin, gaya selebriti dan grup band Korea, seperti Super Junior (SuJu), telah merasuki anak-anak muda di Tanah Air, utamanya remaja putri. 

Remaja Perempuan 16 Tahun Tewas di Hotel Jaksel Dicekoki Inex dan Sabu

Salon Habb yang spesialis memotong rambut ala Jepang dan Korea pun mendapat berkah berlimpah. Saat ini omset mereka mencapai Rp5-20 juta per hari. Dwi menuturkan salon yang berdiri sejak akhir 2004 ini juga bahkan dikunjungi kalangan dewasa. Mereka biasanya minta dipotong rambut ala artis Korea setelah menonton serial drama dari Negeri Gingseng.

“Mereka sedang demam Korea,” kata Dwi.

Geger Seorang Ulama Pesohor Kritik Nabi Muhammad

Dan virus itu tak hanya menyerang rambut. Apapun yang berbau Korea digilai. Kini, dengan mudah kita mendapati sejumlah rumah makan yang menawarkan menu Korea atau biro perjalanan yang menawarkan paket wisata khusus ke negeri itu. 

Data menunjukkan tingkat kunjungan warga Indonesia ke Korea Selatan melonjak cukup tinggi. Garuda Indonesia mendapati kenaikan jumlah penumpang yang signifikan untuk rute penerbangan Jakarta-Seoul dan Denpasar-Seoul, dibandingkan tahun lalu. Apabila pada periode Januari-Mei 2010, jumlah penumpang Jakarta-Seoul hanya 17.692 orang, maka pada kurun waktu yang sama di 2011 angka itu meningkat menjadi 33.975 orang.

“Mengalami peningkatan lebih dari 90 persen,” kata Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia, Pujobroto.

Untuk rute penerbangan Denpasar-Seoul, peningkatan mencapai lebih dari 20 persen--Januari-Mei 2011 dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Melihat tren ini, Garuda berencana menambah jumlah penerbangan ke Seoul dari Jakarta dan Denpasar, masing-masing menjadi tujuh kali sepekan. Saat ini, masing-masing enam dan lima kali seminggu.  

Melihat demam ini, dua produsen elektronik terbesar di negara tersebut gesit mengambil peluang promosi. Mereka segera memajang wajah aktor-aktor populer Korea, seperti Won Bin dan Hyun Bin, dalam iklan yang ditayangkan di stasiun televisi Tanah Air.

Tak cuma itu, banyak penggemar bahkan sampai mempelajari Bahasa Korea. Kursus Bahasa Korea menjamur. Bina Lembaga Cerdas, salah satu tempat les Bahasa Korea, salah satu yang kebanjiran peminat. Menurut pemiliknya, Cilfister Hia, tempat kursus yang baru dia dirikan sejak 2009 ini memiliki 150 peserta lebih. Jumlahnya meningkat terus dengan pesat.

“Setiap tahun meningkat 30 persen. Banyak alasan mereka bergabung di sini. Ada ingin kerja di sana, ada yang iseng mengisi waktu. Tapi, kebanyakan karena pengaruh drama, artis, dan penyanyi Korea. Kebanyakan perempuan ABG yang ikut les menilai pria Korea romantis,” kata Cilfister, sembari tersenyum. 

Demam Korea pun secara luar biasa menjangkiti industry musik. Anang dan Ashanty, misalnya, memutuskan video klip lagu terbaru mereka disyut di Seoul dan Pulau Nami. "Mas Anang ingin mendapatkan suasana romantis untuk lagu barunya bersama Ashanty. Buat Mas Anang, Korea adalah tempat yang indah," kata Aliandra, sutradara video klip. Baca selengkapnya di sini

Yang lebih fenomenal, di akhir 2010, muncul grup musik bernama SM*ASH yang sempat menggegerkan dunia maya menyusul penampilan mereka yang mirip boyband asal Korea. Model rambut, kostum, dan gaya menari grup musik ini disebut-sebut ‘menjiplak habis’ SuJu.

Meski deras dituding plagiat, video mereka berjudul ‘I Heart You’ yang diunggah di situs You Tube berhasil menarik jutaan penonton.

Hingga kini, video tersebut sudah disaksikan sekitar 3 juta orang. Lebih dari 14 ribu orang memberikan komentarnya terhadap penampilan SM*SH. Banyak yang mengapresiasi penampilan mereka, namun tak sedikit yang memandang sebelah mata.

Lalu apa kata SM*ASH soal mencontek SuJu itu? “Kalau jadi salah satu inspirasi iya," ujar Manager SM*ASH Benny. Menurut Benny, mereka meniru SuJu karena band Korea itu punya konsep lengkap, dari musik sampai cara pemasaran. "Semua dikemas lengkap, mulai dari imej, produk, penjualan digital, dan penjualan musik dalam bentuk fisik,” ujar Benny menambahkan.

Saat ini, para personel SM*SH sendiri kerap menghiasi layar kaca melalui berbagai iklan produk terkemuka. Soal boyband 'rasa Korea' ini klik tautan ini

Promotor musik pun tak menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Mereka berlomba-lomba mendatangkan selebriti papan atas Korea Selatan yang sedang digilai, seperti Jang Dong Gun, Lee Dong Wook, Kim Bum, 2PM, 2AM, Wonder Girl, dan SuJu. Dari sekian banyak promotor, adalah BlackRock Entertainment yang berhasil mendatangkan lima musisi Korea sekaligus di acara bertajuk ‘Fantastikpop Festival’. Musisi-musisi Korea yang tampil saat itu adalah 2AM, Miss A, Kim Hyung Joon, Joo, dan San E.  

“Ini pertama kalinya kami mendatangkan musisi Korea, tapi animonya sangat besar. Konser juga berjalan cukup sukses dan penontonnya sekitar 70-80 persen adalah wanita. Mereka bukan hanya ABG, tetapi ada wanita-wanita pekerja. Hal itu terlihat dari pembayaran yang menggunakan kartu kredit,” ujar Direktur Pelaksana BlackRock Entertainment Neki Reinarto. 

Meski enggan menyebut angka keuntungan yang diraup, Neki menuturkan konser yang digelar 18 Juni lalu itu sukses besar. Sejumlah media asing bahkan ikut memberitakannya. “Kemarin itu kami mengeluarkan biaya mahal karena kan tidak hanya mendatangkan satu artis saja, tapi lima,” katanya.

Wabah ini mewujud pada berbagai komunitas fans selebriti yang muncul di dunia maya maupun nyata. Masing-masing grup musik dan aktor memiliki kelompok penggemar tersendiri. 

Salah seorang aktor Korea yang pernah datang ke Indonesia, Rain, memiliki penggemar meruah. Mereka membentuk sebuah forum dengan nama Cloud/Rain Indonesia dan memiliki situs yang menampilkan berita-berita terbaru serta jadwal konser penyanyi yang pernah berakting di serial ‘Full House’ itu. Forum yang terbentuk pada 2005 ini sudah memiliki 1.200 anggota. Asalnya tersebar, mulai dari Aceh sampai Papua. Mereka kerap melakukan pertemuan, utamanya merayakan ulang tahun sang idola. “Saat gathering biasanya ada dance, nyanyi, dan nonton video bareng,” ujar Jenny, salah seorang anggota komunitas itu. Baca selengkapnya di sini

Grup music SuJu yang baru saja menghipnotis para penggemarnya di Jakarta, 4 Juni lalu, bahkan memiliki penggemar fanatik lebih banyak lagi. Salah satu basis penggemar SuJu di Indonesia, ForSuJu misalnya, memiliki 6.000 anggota di forum mereka, dan hamper 33 ribu follower di Twitter. 

Ketua ForSuju, Lulu, menjelaskan forum ini dibentuk pada 13 September 2008. ForSuJu juga beberapa kali menggelar gathering untuk anggotanya. Di pertemuan terakhir, mereka menayangkan video berisi greetings dari para personel SuJu yang dibuat khusus untuk penggemar mereka di Indonesia. Acara ForSuJu itu sendiri lalu direkam dalam sebuah video dan mereka serahkan ke personel SuJu di Korea, berikut baju batik barong khas Bali. 

Jangan salah, suvenir yang mereka kemas dalam sebuah tas bermotif batik itu tak dikirim lewat TIKI, tapi khusus dibawa Lulu ke Korea, beberapa waktu lalu. “Balasannya ada tanda tangan Leeteuk dan Eun Hyeuk,” kata dia, bangga.

Demi menyaksikan sang idola konser di Korea, Lulu mengaku rela merogoh kocek hampir Rp12 juta. Beruntung buanya, dia sempat menyaksikan dari dekat sejumlah personel SuJu sedang siaran radio dari balik kaca sebuah stasiun televisi setempat. 

Fans SuJu di Indonesia sangatlah fanatik. Untuk membeli album saja, mereka memesan langsung dari Korea Selatan. Harga setiap keeping CD berkisar Rp150-180 ribu. Dijelaskan Lulu, ini bukan tanpa tujuan. “Kalau beli langsung ke Korea bisa support penjualan album. Di Korea dihitung dan besarnya bisa jadi patokan mereka meraih Golden Disk Award. Itu penghargaan tertinggi dan impian seluruh musisi di Korea.” (kd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya