Robot-robot Cantik

Robot humanoid Jiajia produksi Universitas Sains dan Teknologi China.
Robot humanoid Jiajia produksi Universitas Sains dan Teknologi China.
Sumber :
  • REUTERS/Stringer

Multifungsi

David Hanson, ahli pembuat humanoid dan software artificial intelligent, mengatakan jika banyak orang yang berpendapat negatif tentang penciptaan robot humanoid. Mereka menganggap hal itu hanya membuang uang dan waktu. Bukannya membuat robot yang mirip manusia malah membuat robot yang aneh.

“Saya tidak setuju dengan pendapat itu. Banyak hal yang bisa dilakukan ke depannya dengan robot humanoid. Robot bisa berguna memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda. Robot mirip manusia bisa difungsikan dalam segala peran. Manusia sangat pintar, cantik, memiliki hasrat, dan cinta. Memiliki robot dengan kemampuan yang sama bukan lagi hanya sekadar mimpi masa kecil,” ujar Hanson, yang juga dikenal sebagai pencipta humanoid bernama Alice (gynoid), Zeno (anak kecil) dan Albert Hubo (yang mirip Albert Einstein), melalui situs resminya, Hansonrobotics.com.

Hanson membuktikan beberapa robot ciptaannya pernah terlibat dalam penelitian terhadap penderita autis. Robot Zeno diklaim bisa memicu respons dari anak autis. Belum lagi robot yang sering digunakan oleh NASA, atau robot untuk industri.

Beberapa humanoid lain yang cukup berguna dengan baik adalah Sowa Hanako yang digunakan untuk penelitian bagi para dokter gigi, robot Actroid F yang bisa dipekerjakan sebagai pengganti suster, Jia Jia yang bisa dijadikan sebagai penerima tamu, atau Aiko si robot pelayan toko.

“Dalam industri, robot yang digunakan adalah mereka yang bisa melakukan pekerjaan berulang, atau pekerjaan yang tidak ada satu pun manusia yang bersedia, seperti membersihkan lab nuklir, kebakaran hutan, dan lainnya,” ujar bapak Artificial Intelligence (AI) dunia, Prof. Rodney Brooks.

Pencipta robot lainnya, Horishi Ishiguro, juga meyakini hal yang sama. Bahkan humanoid cantik ciptaannya, Erica, diklaim sebagai yang paling pintar dan cantik di dunia. Meskipun belum bisa berjalan, Erica bisa mengerti dan merespons pertanyaan yang dilontarkan manusia, bahkan ekspresi wajahnya dibuat semirip mungkin.

Halaman Selanjutnya
img_title