Robot-robot Cantik
- REUTERS/Stringer
Tidak sedikit pria di antara pengunjung itu yang menyukai Jia Jia. “Saya ingin membawanya ke rumah,” ujar salah satu pengunjung berkelakar menanggapi wajah Jia Jia yang cantik.
Seorang pengunjung berfoto bersama robot humanoid Jiajia produksi Universitas Sains dan Teknologi China saat acara peluncuran di Hefei, China. Foto: REUTERS/Stringer
Namun, apakah hanya itu yang diharapkan manusia dari kehadiran bangsa humanoid? Indonesia sendiri tidak terlalu peduli dengan penelitian robot humanoid. Selain karena ekonomi yang tidak mencukupi (cukup besar kebutuhan biaya untuk membuat humanoid), Indonesia juga merasa belum merasa membutuhkan pengganti warganya dalam melakukan pekerjaan.
“Humanoid itu banyaknya advance research. Indonesia mungkin belum lah, belum punya urgensi untuk mengembangkan robot humanoid ini. Yang lebih mendasar lagi, kebutuhan kita adalah automatisasi sebenarnya. Ini yang harus kita galakkan. Ngapain kita bikin sesuatu yang mungkin tidak begitu banyak memberikan manfaat,” ujar Deputi Kepala Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material, Hamman Riza, kepada VIVA.co.id.
Selanjutnya...Multifungsi?