Penggelora Gotong Royong 2.0

- VIVA.co.id/Purna Karyanto
Mendapat ide itu, dia langsung bicara dengan Rhenald. Profesor manajemen dari Universitas Indonesia itu langsung mendukung idenya, membantu dengan memberikan ruangan untuk kantor. Tahun 2013, aksi gerakan sosial penggalangan dana secara online dimulai. Antara 2013 sampai 2014, platform ini hanya digawangi Timmy dan beberapa teman, pertumbuhannya sangat lambat.
"Kami saat itu tidak banyak kampanye, kita bikin yayasan berbasis sosial juga saat itu," kata Timmy.Â
Saat masa-masa awal Kitabisa.com berdiri, memang tergolong kepayahan. Orang-orang masih apatis, dan ragu kenapa harus menggalang dana di platform tersebut. Saat itu, Timmy merasakan pentingnya sebuah kredibilitas.Â
Untuk menguatkan citra dan kredibilitas Kitabisa.com, dia meminta Andi F Noya, Panji Pragiwaksono dan tokoh lainnya untuk mendukung dan menyokong Kitabisa.com. Peran tokoh publik itu akhirnya bisa berhasil menaikkan kelas Kitabisa.com. Publik lambat-laun makin percaya dengan platform tersebut. Â
Timmy mengungkapkan, saat ini setiap hari, Kitabisa.com mendapat 20 proposal penggalangan dana untuk berbagai hal mulai dari pembangunan masjid, gereja, bantuan individu dan lainnya. Meski saat ini sudah lebih dari 2.500 kampanye yang terdanai, Timmy merendah. Saat ini Kitabisa.com menerima rata-rata 20 proposal per hari. Dia mengimpikan bisa 1.000 proposal per hari.Â
Namun Timmy menyatakan, ukuran suksesnya bukan kuantitas namun kualitas. Sejauh mana Kitabisa.com bisa membantu orang lain.
"Sukses itu kalau orang mendapatkan manfaat dari apa yang kita kerjakan. Jadi kalau makin banyak terbantu, makin banyak impact (dampak)," ujarnya.