SOROT 472

Memilih Mandiri

Penulis buku, Sabiq Carebesth bersama buku karyanya
Sumber :
  • VIVA/Ikhwan Yanuar

VIVA – Rumah seluas lapangan bulutangkis itu terasa sempit. Deretan rak dengan buku yang berjejal tampak memenuhi hampir seluruh ruangan rumah berdinding putih itu. 

Produksi Buku di Indonesia Rendah

Tak hanya ruang depan, rak dan tumpukan buku juga terlihat di ruang tengah, kamar tidur, bahkan di dapur.

Selain buku yang menumpuk dan berserak berebut tempat, tak ada yang istimewa di rumah yang terletak di Kelurahan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan itu. Hanya ada bingkai yang berisi tulisan di koran, jam, dan beberapa lukisan yang menempel di dinding serta televisi LED 23 inch.

Cerpen Berusia 100 Tahun Milik Ernest Hemingway Ditemukan

Si empunya rumah tampak sibuk. Kedua matanya tajam menatap layar monitor komputer jinjing yang ada di depannya. Sementara itu, jari-jarinya sibuk memainkan mouse dan keyboard laptop warna hitam yang tampak usang dimakan usia. 

“Saya sedang mengolah gambar untuk cover buku saya,” ujarnya membuka percakapan.

PTSP DKI Layani Pengurusan 34 Perizinan Secara Online

Sabiq Carebesth

Sabiq Carebest (31) saat berada di Jakarta. (VIVA/Ikhwan Yanuar)

Namanya Sabiq Carebest. Pria 31 tahun itu merupakan penyair, penulis esai, juga pegiat literasi. Pagi itu, ia sedang mengutak-atik gambar untuk cover buku puisinya yang akan dicetak ulang. 

Ia menuturkan, buku puisinya yang berjudul ‘Seperti Para Penyair’ ia cetak dan pasarkan sendiri. “Saya ingin sesuatu yang detail dan lebih intim dalam menghadirkan ‘diri saya’ di dalam buku saya kepada pembaca,” ujarnya kepada VIVA.co.id, Rabu 25 Oktober 2017.

Selanjutnya, Memilih Mandiri

Warga melihat buku koleksi relawan Perpustakaan Terbuka yang dijejerkan di halaman Mesjid Agung Atsauroh di Serang, Banten

Bajakan Si Pelaris

Pembajakan buku di RI sudah luar biasa. Kenapa masih sulit diberantas?

img_title
VIVA.co.id
28 Oktober 2017