Fokus Kami Perbaikan dan Perubahan Ekonomi

- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Pemilihan Presiden pada 17 April 2019 makin dekat. Pasangan capres dan cawapres terus bersolek dan bersaing mendongkrak elektabilitas demi memenangkan kompetisi. Sandiaga Salahuddin Uno atau Sandiaga Uno, cawapres Prabowo Subianto juga tak lelah mengampanyaikan visi misi dengan mendatangi publik lebih dekat. Sandiaga rajin mengunjungi pasar dan tempat-tempat di mana aktivitas masyarakat terjadi.
Sandiaga, yang meninggalkan posisinya sebagai wakil gubernur DKI Jakarta, kerap berperilaku dan bertindak unik. Kata-kata yang ia lontarkan juga berulangkali menjadi perbincangan di dunia maya. Ia pernah berpose ala bangau, memakai lip balm di muka umum, dan senam aerobik. Ia juga pernah mengatakan mahalnya tempe membuat penganan itu jadi setipis atm, harga nasi ayam di Jakarta lebih mahal dari Singapura, dan belanja 100 ribu hanya dapat cabai dan bawang.
Meski kalimat dan perbuatannya itu menjadi bulan-bulanan publik, tapi nama Sandiaga makin sering disebut. Kepada VIVA yang mewawancarainya, ia mengaku tak pernah merekayasa atau membuat hoax. Ia menyampaikan apa adanya, semua yang ia dengar dan ia serap dari orang-orang yang ia temui.
Sandiaga akan berjuang agar bisa menang Pilpres. Bagaimana ia mengatur strategi? Seperti apa isu yang akan ia mainkan? Berikut petikan wawancara VIVA dengan Sandiaga Uno:
Sejumlah survei merilis data elektabilitas Prabowo dan Sandi yang terus merangkak naik. Bahkan marginnya semakin tipis dengan paslon 01. Bagaimana tanggapan Anda?
Pertama-tama kami selalu memiliki komitmen bahwa kami selalu mengacu pada survei internal yang sudah menjadi tesis dari proses demokrasi yang kami jalani sejak awal di Pilgub DKI. Strategi yang sama kami pakai bersama dengan Pak Prabowo di Pilpres. Kita butuh suatu pengumpulan data yang kita pegang sebagai landasan untuk menciptakan strategi. Nah tentunya ada masukan, yaitu survei yang dilakukan oleh teman teman.
Apa yang Anda rasakan dengan hasil survei ini?
Sangat kami syukuri dan kami berterima kasih. Dan seperti tercermin dengan survei yang diterbitkan bahwa kami mendapatkan tren yang positif dan itu terkonfirmasi di survei internal, bahwa kita sudah melewati angka 4 persen. Jumlah gap antara petahana dan kami sudah semakin mengecil. Tapi kita perlu kerja keras. Karena 75 hari lagi ini merupakan periode yang sangat menantang. Karena ini adalah waktu yang sangat terpenting. Terutama untuk undecided voters.
Selanjutnya...