Swiss-Jatim Permudah Akses Investasi

Pemerintah Jatim jalin hubungan dengan Swiss
Sumber :
  • Siska Prestiwati | Surabaya Post

SURABAYA POST - Pemerintah Swiss menjalin kerjasama dengan Provinsi Jawa Timur untuk mengembangkan beragam potensi usaha melalui kemudahan akses investasi.

"Potensi Jatim menarik minat pengusaha Swiss untuk berinvestasi di wilayah ini sangat besar," kata Duta Besar Luar Biasa untuk Republik Konfederasi Swiss merangkap Kerajaan Liechstentein, Djoko Susilo  dalam pertemuan business to business dan penandatanganan nota kesepahaman ("MoU") Arus Investasi Swiss-Jatim di Surabaya, Kamis malam.

Dengan MoU ini, pihaknya sebagai perwakilan Pemerintah Pusat di Swiss berkomitmen untuk mempermudah akses investasi perusahaan Swiss yang ingin masuk ke Jatim.

Ia mencontohkan, kemudahan akses investasi tersebut di antaranya memberikan informasi tentang Jatim secara luas dan tidak mempersulit pengurusan izin investasi para calon investor.

"Siapa pun pengusaha Swiss yang ingin berinvestasi di Jatim atau di daerah lain di negara ini dapat mengurusnya di kantor perwakilan Indonesia di Swiss. Mereka cukup datang ke kantor dan kami jamin tidak ada kendala apa pun," katanya.

Mengenai pemilihan Jatim sebagai tempat penanaman modal Swiss, ia mengaku, dipicu kondisi perekonomian Indonesia yang dinilai lebih baik dibandingkan dengan negara lain pasca krisis ekonomi global.

Apalagi selama ini pengusaha Swiss sering mengunjungi sejumlah negara untuk mengetahui potensi bisnis di sana. "Angka pertumbuhan ekonomi nasional dianggap lebih positif atau mencapai 6,5 persen daripada kinerja negara lain. Alasan lain, dipengaruhi tingkat konsumsi masyarakat di Jatim yang tinggi. Kondisi ini menguntungkan bagi pengusaha Swiss karena produk apa pun yang mereka hasilkan diyakini cepat terserap pasar," katanya.

Pihaknya siap memfasilitasi segala kebutuhan dan mendukung pengusaha Jatim yang ingin mengembangkan jaringan pemasarannya ke Swiss.

"Kami yakin, dengan jalinan kerjasama ini dapat meningkatkan kinerja neraca perdagangan Jatim ke Swiss selama 2009 defisit senilai 200,5 juta dolar AS. Besaran tersebut dihitung dari pencapaian impor pada periode sama 371,5 juta dolar AS dan ekspor 171 juta dolar AS," katanya.

Presiden Swiss Doris Leuthard bersama 34 rombongan kementerian Swiss melakukan kunjungan negara selama dua hari ke Jatim. Dalam rangkaian kunjungan itu rombongan juga bertemu dengan pengusaha yang tergabung dalam Kadin Jatim. Doris menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di Jawa Timur.

”Jawa Timur termasuk aktif dalam merespon peluang pasar. Kami memandang positif itu, terlebih perusahaan-perusahaan yang mempunyai program pendukung UMKM," katanya.

Ia juga menyatakan akan mengembangkan diversifikasi kerjasama yang selama ini sudah ada. "Kami akan meningkatkan apa yang sudah ada seperti di bidang peternakan untuk industri susu kami.  Sumber daya mineral dan industri pariwisata Jawa Timur juga menjanjikan," tuturnya.

Pemerintah tegas Gubernur Soekarwo mendukung semua peluang kerjasama dengan memberikan layanan perizinan yang cepat, cukup melalui konsulat.

Soekarwo menyebut ada sejumlah potensi yang bisa ditawarkan ke Swiss. Di antaranya sumber daya alam energi panas bumi di Telaga Ngebel Ponorogo dan daerah lain. Panas bumi ini punya potensi daya listrik 1.180 MW dan investasi  3.807 juta dollar AS.

Dalam kunjungannya ke Jatim, rombongan dari Swiss juga menyempatkan meninjau industri seafood PT Kelola Mina Laut di Gresik.

Laporan: Siska Prestiwati

Apakah Sekolah Masih Penting? Apakah Generasi Muda Harus Memiliki Cita-Cita?
Viral keribuatan Avsec Bandara Soetta dengan penumpang

Viral Keributan Avsec dengan Penumpang di Bandara Soetta, Ini Penjelasan AP II

Perselisihan antara petugas aviation security atau avsec dengan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, viral di media sosial.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024