Franz Magnis Heran SBY Jadi Peragu

VIVAnews - Tokoh masyarakat yang sekaligus rohaniawan, Franz Magnis Suseno mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak tegas menyikapi rekomendasi Tim 8 terkait kasus Bibit Samad Riyanto dan Chandra Hamzah. Dia menyatakan heran dengan sikap SBY itu.

"Saya heran kenapa setelah beberapa hari menjabat, dia (SBY) jadi begitu peragu, bekerja tidak dengan mantap," kata Franz Magnis Suseno usai menggelar jumpa pers bersama mantan presiden Abdurrahman Wahid di kantor PB NU, Jakarta, Selasa 24 November 2009.

Dia berharap, SBY bisa belajar dari reaksi keras yang muncul atas sikap yang dia ambil. Reaksi keras terhadap sikap plin-plan itu, lanjut dia, harus jadi pembelajaran. "Kita harus meyakinkan SBY untuk berani menangani masalah-masalah, terutama korupsi," kata dia.

Namun demikian, Franz Magnis mengatakan tidak setuju dengan adanya desakan agar SBY mundur dari jabatannya karena kasus ini. "Saya tidak mendesak mundur, tapi mendesak untuk belajar dari peristiwa ini," kata dia.

Seperti diketahui tadi malam SBY memberikan pidato tanggapannya terhadap rekomendasi Tim 8 atas kasus dua pimpinan nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah. Beberapa kalangan menilai SBY tidak memberikan keputusan yang jelas dengan rekomendasi tersebut. SBY justru dinilai memberikan
putusan yang mengambang.

Sang Istri Diduga Selingkuh dengan Pastor, Suami: Dia dan Romo Tidur dalam Satu Selimut
Orang Kaya Versi Forbes 2012 Sukanto Tanoto

Sukanto Tanoto Disiapkan Lahan Investasi di IKN, Initip Gurita Bisnisnya

Sukanto Tanoto adalah pemilik Royal Golden Eagle (RHE), sebuah grup yang bergerak di bidang pulp dan kertas, minyak sawit, dan energi.

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024